English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Thursday, December 2, 2010

karawang bekasi

▪ KRAWANG-BEKASI
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?


Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

Selengkapnya...

Tuesday, November 16, 2010

Gurindam XII


Gurindam 12 dikarang oleh Raja Ali haji,
dan berikut adalah pasal-pasal yang ada di gurindam 12
PASAL PERTAMA

Barang siapa tiada memegang agama
Segala-gala tiada boleh dibilang nama

Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma'rifat

Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah

Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terpedaya

Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat


PASAL KEDUA

Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut

Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang

Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa

Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat

Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji


PASAL KETIGA

Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita

Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping

Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan
Daripada segala berat dan ringan

Apabila perut terlalu penuh
Keluarlah fi'il yang tidak senonoh

Anggota tengah hendaklah ingat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat

Hendaklah peliharakan kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi


PASAL KEEMPAT

Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh

Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah

Mengumpat dam memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir

Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala

Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung

Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka

Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah

Barang siapa yang sudah besar
Janganlah kelakuannya membuat kasar

Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor

Di manakah salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi

Pekerjaan takbur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih


PASAL KELIMA

Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia

Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia

Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu

Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai


PASAL KEENAM

Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat

Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru

Cahari olehmu akan isteri
Yang boleh menyerahkan diri

Cahari olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan

Cahari olehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi


PASAL KETUJUH

Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuk dusta

Apabila banyak berlebih-lebihan suka
Itu tanda hampirkan duka

Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat

Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih

Apabila banyak mencacat orang
Itulah tanda dirinya kurang

Apabila orang yang banyak tidur
Sia-sia sajalah umur

Apabila mendengar akan kabar
Menerimanya itu hendaklah sabar

Apabila mendengar akan aduan
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan

Apabila perkataan yang lemah lembut
Lekaslah segala orang mengikut

Apabila perkataan yang amat kasar
Lekaslah orang sekalian gusar

Apabila pekerjaan yang amat benar
Tidak boleh orang berbuat onar


PASAL KEDELAPAN

Barang siapa khianat akan dirinya
Apalagi kepada lainnya

Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya

Lidah suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain dapat kesalahannya

Daripada memuji diri hendaklah sabar
Biar daripada orang datangnya kabar

Orang yang suka menampakkan jasa
Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa

Kejahatan diri disembunyikan
Kebajikan diri diamkan

Ke'aiban orang jangan dibuka
Ke'aiban diri hendaklah sangka


PASAL KESEMBILAN

Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia yaitulah syaitan

Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa

Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah syaitan tempatnya manja

Kebanyakan orang yang muda-muda
Di situlah syaitan tempat bergoda

Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
Di situlah syaitan punya jamuan

Adapun orang tua(h) yang hemat
Syaitan tak suka membuat sahabat

Jika orang muda kuat berguru
Dengan syaitan jadi berseteru


PASAL KESEPULUH

Dengan bapa jangan derhaka
Supaya Allah tidak murka

Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat

Dengan anak janganlah lalai
Supaya boleh naik ke tengah balai

Dengan kawan hendaklah adil
Supaya tangannya jadi kapil


PASAL KESEBELAS

Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa

Hendak jadi kepala
Buang perangai yang cela

Hendaklah memegang amanat
Buanglah khianat

Hendak marah
Dahulukan hujjah

Hendak dimalui
Jangan memalui

Hendak ramai
Murahkan perangai


KEDUABELAS

Raja mufakat dengan menteri
Seperti kebun berpagarkan duri

Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja

Hukum adil atas rakyat
Tanda raja beroleh inayat

Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu

Hormat akan orang yang pandai
Tanda mengenal kasa dan cindai

Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti

Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta

Selengkapnya...

Sunday, November 14, 2010

kumpulan kata-kata indah

bagi teman-teman yang menginginkan kata-kata indah atau puitis, buat ngerayu pacar atau cuma buat ngegombal aja, dari pada susah-susanh ngarang, mending baca aja disini, disini banyak sekali kata-kata indah yang saya kumpulkan dari teman teman saya. nah dari pada saya terlalu banyak berceramah, mending langsung dibaca saja kata-kata indah di bawah ini.

1. cinta karena rupa, tak kan lama. cinta karena harta pasti binasa. hanya cinta dengan kasih sayang yang kekal abadi selamanya.


2. Jadikan cinta seperti kembang api, meski singkat, namun mengagumkan. Rela hancur demi menerangi orang yang dicintai, dan rela mati deni sang pujaan hati.


3.Bukan karena jatuh aku menangis, bukan kaerena sakit aku mengeluh, tapi semua itu karena cinta, sebab cinta dapat membuatku menangis dan mengeluhitulah cinta yang kadang membuatku tertawa, yang kadang membuatku semangat menjalani hidup. cinta emang manis apabila kita memberinya warna, tapi cinta akan pahit apabila kita menggoreskan luka yang dalam.



4.cinta itu tidak menuntut kesempurnaan, karna kita tidak akan pernah mengerti arti cinta kalau kita terus mencari orang yang sempurna, kerena cinta datangketika kita belajar untuk menerimakekurangan orabg yang kita sayangi.


5. bukan mata yang harapkan indah raga saja..
bukan tangan yang ingin genggaman hangat dari lentik jemari...
namun hati yang memilih dan mengomandani semua raga untuk berlomba memeluk hatimu.

6. kadang orang yg kmuee cintai adalah orang yg paling mnyakiti hti muu
dan kdang pula tman yg mnangis bersama mu adalah cinta yg tidak kmuee sadarii ...
pa bila kmuee bnar" mncintai se"orang .. jgan lpaskan dya
jgan prcya bahwa mlepaskan slalu berarti kmuee bnar" mncintai ..
mlainkan berjuang lah dmii cinta muu
itu lah cinta sejatii ... Selengkapnya...

Sunday, January 31, 2010

singkatan dan akronim

1. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf atau lebih.
1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.
2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan/organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.



3. Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Tetapi, singkatan umum yang terdiri hanya dari dua huruf diberi tanda titik setelah masing-masing huruf.
4. Lambang kimia, singkatan satuan ukur, takaran, timbangan, dan mata uang asing tidak diikuti tanda titik.
2. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kecil.
(sumber:http://id.wikipedia.org)
Selengkapnya...

Friday, January 29, 2010

kata baku dan tidak baku

KATA BAKU
~ Kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan.
~ Dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
KATA TIDAK BAKU
~ Kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan.
~ Dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur.



Penggunaan ragam baku
Surat menyurat antarlembaga
Laporan keuangan
Karangan ilmiah
Lamaran pekerjaan
Surat keputusan
Perundangan
Nota dinas
8. Rapat dinas
9. Pidato resmi
10 .Diskusi
11. Penyampaian pendidikan
12. Dan lain-lain.
Perbandingan bahasa baku dan bahasa tidak baku.

Kalimat baku
~ Kalimat yang secara efektif dapat dipakai untuk menyampaikan gagasan secara tepat.
~ Tujuannya, agar intonasi tersampaikan secara baik.
Beberapa kesalahan yang menghasilkan kata tidak baku:
1. Terpengaruh bahasa daerah
contoh:
Apa kamu sudah makan?
Apakah kamu sudah makan?

Bukumu ada di saya ~ Bukumu ada pada saya.
2. Terpengaruh bahasa asing
contoh:
- Orang yang mana berbaju putih itu abangku.
- Orang yang berbaju putih itu abangku.
3. Kerancuan
contoh:
- Di sekolahku mengadakan pesta.
- Di sekolahku diadakan pesta.
- Sekolahku mengadakan pesta.

4. Kemubaziran
Contoh :- Kami semua sudah hadir.
- Kami sudah hadir.
5. Terpengaruh bahasa tutur
Contoh :- Saya sudah bilang sama dia.
- Saya sudah berkata dengan dia.
- Emangnya itu bini Tono ?
- Apakah itu istri Tono?
6. Salah susunan kata
Contoh :- Kami sudah baca suratmu.
- Suratmu sudah kami baca.

Latihan soal-soal !
Orang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya pertumbuhan penduduk adalah Thomas Maltus. Akhli politik dan pendeta ini berasal dari Inggris. Ia menerbitkan buku Analis kependudukan, dan mempertahankan pendapatnya bahwa hukum alamiah akan mempengaruhi pertumbuhan penduduk.

Penulisan kata yang
benar adalah….
Sistematis
Akhli
Analisa
Sistimatis

2. Kalimat baku terdapat pada….
a. Banyak alumni yang berhasil.
b. Harap pelan-pelan, banyak anak- anak kecil.
c. Saya akan berbicara sama dia.
d. Kepada ibunya ia mengadu.

3. Kata yang tercetak miring dalam kalimat berikut ini baku….
a. Ia menjadi tauladan kami.
b. Warna bajunya sangat menyolok.
c. Anda harus terampil bahasa Indonesia.
d. Sertifikat rumahnya sudah di hipotik.

4. Atas perhatian Bapak, saya haturkan banyak terima kasih.
Kalimat tersebut akan menjadi baku bila ditulis menjadi….
a. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan banyak terima kasih.
b. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
c. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih banyak.
d. Atas perhatian Anda, saya mengucapkan terima kasih.

5. Perbaikilah kalimat-kalimat di bawah ini !
Kenapa ia tidak masuk !
Walaupun terlambat, tetapi ia tetap datang.
Kami mengikuti program ketrampilan di kelas.
Banjir sering terjadi pada musim penghujan.
Saya suka batuk kalau terkena debu jalan.

Jawaban :
Mengapa ia tidak masuk ?
Walaupun terlambat, ia tetap datang.
Kami mengikuti program keterampilan di kelas.
Banjir sering terjadi pada musim hujan.
Saya sering batuk bila terkena debu di jalan.

6. Pada era globalisasi, kita dituntut mempunyai kreatifitas yang tinggi dan tidak gagap tekhnologi modern. Perbaikan penulisan kata yang bercetak miring tersebut adalah….

a. – globalisasi -technologi
- kreatifitas – modern
b. – globalisasi – tehnologi
- kreativitas – modern
c. – globalisasi – teknologi
- kreativitas – modern
d. – globalisasi – teknologi
- kreatifitas – moderen

7. Tetanggaku membeli pekarangan dekat apotik. Rencananya yang separuh akan digunakan untuk klinik dokter spesial mata. Maksudnya agar kebun itu lebih bermanpaat.
Tuliskan kata-kata yang tidak baku dari paragraf tersebut !
Jawaban :
- apotik ~ apotek
- bermanpaat ~ bermanfaat

8. Di desaku terdapat sebuah group sepak bola. Anggotanya banyak sekali. Setiap sore Kemis dan Saptu mereka latihan. Sebelumnya, sering berkumpul dahulu.
Tuliskan kata-kata yang tidak baku pada paragraf tersebut !
Jawaban :
Kata-kata yang tidak baku:
- group~ grup
- anggautanya ~ anggotanya
- Kemis ~ Kamis
- Saptu ~ Sabtu

9.Kenapa kemarin kamu tidak masuk ?
Betulkan kata-kata yang tidak baku pada kalimat tersebut!
Jawaban :
Kalimat yang baku atau kata-kata yang baku :
Mengapa kemarin kamu tidak masuk?

10. Dia bilang sudah sama saya. Betulkan kalimat tersebut agar menjadi kaliamat yang baku!
Jawaban :
Kalimat yang baku :
Dia sudah berbicara kepada saya.

11. Buku itu saya sudah kembalikan sama
dia.
Betulkan kalimat tersebut agar menjadi
kalimat yang baku!
Jawaban :
Kalimat yang baku :
Buku itu sudah saya kembalikan
kepadanya.

12. Kata baku terdapat dalam kalimat ….
a. Tim basket kita menjadi juara piala
dunia.
b. Ardi sedang menganalisa limbah.
c. Tiap bulan ayah mengirim duit untuk
adik.
d. Obat itu hanya bisa dibeli di apotik.

13. Kata bercetak miring dalam kalimat
berikut yang baku adalah ….
a. Kita sendiri yang mampu merobah nasib kita.
b. ABRI bersama rakyat mengkikis ajaran komunis.
c. Kita harus mensukseskan gerakan disiplin nasional .
d. Para pengusaha harus menerapkan upah minimum regional.

14. Kata baku yang digunakan dalam kalimat terdapat pada….
a. Apa yang disebut bilangan prima?
b. Bilang saja terus terang, tidak apa-apa.
c. Hari Rabo kemarin ibu baru pulang.
d. Ayo terus, nggak usah tengok kiri dan kanan.

15. Kalimat berikut ini yang tidak menggunakan kata baku adalah….
a. Pekerjaan itu bertele-tele sehingga tidak efektif.
b. Saya kuatir dengan kondisi jalan yang ruwet.
c. Seluruh masyarakat berkumpul di balai desa.
d. Pada bulan Februari dia merayakan hari ulang tahunnya.

16. Kalimat yang menggunakan kata tidak baku adalah….
a. Polisi memberikan isyarat agar kami segera menepi.
b. Orang tua harus bisa menjadi suri teladan bagi anak-anaknya.
c. Jangan kuwatir, persediaan barang masih banyak.
d. Kita berdoa agar indonesia tetap aman dan damai.

17. Kalimat yang menggunakan kata baku adalah….
a. Jam 13.00 murid SMP sudah pulang.
b. Wiwik sama Rahmat pergi berlibur ke Bali.
c. Petani bawa cangkul dan benih padi.
d. Pukul 07.00 ayah sudah pergi ke kantor.

18. Kalimat yang mengandung kata yang tidak baku terdapat pada….
a. Mengapa kemarin Anda tidak masuk?
b. Saudara bilang bahwa ia akan datang.
c. Kami sedang membersihkan kelas.
d. Siapa yang hadir dalam upacara itu?

19. Kata bercetak miring yang termasuk kata tidak baku terdapat pada kalimat….
a. Khotbah Jumat dimulai pada pukul 12.00.
b. Masalah utang piutang sebaiknya tercatat pada kwitansi.
c. Fotocopi STTB harus dilegalisasi.
d. Jika membeli obat, sebaiknya di apotek.

20. Kalimat berikut yang menggunakan kata tidak baku adalah….
a. Seorang atlit harus berusaha keras untuk meraih juara.
b. Dia murid teladan di sekolah ini.
c. Setelah terjadi kerusuhan, suasana Jakarta terasa lengang.
d. Setelah bekerja berat, badanku terasa pegal-pegal.
(sumber:http://sunarno5.wordpress.com/2007/12/06/kata-baku-tak-baku/)
Selengkapnya...

Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.
Ciri-ciri kalimat efektif: (memiliki)
1. KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.



Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.

Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan)

2. KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.

Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

3. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.

Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.

4. PENEKANAN
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.

• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.

5. KELOGISAN
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.

Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
PELATIHAN
Ubahlah kalimat-kalimat di bawah ini menjadi kalimat efektif!
1. Seluruh siswa-siswa diharapkan harus mengikuti kerja bakti.
2. Para siswa-siswa diharuskan hadir di sekolah.
3. Dalam musyawarah itu menghasilkan lima ketetapan.
4. Kegagalan proyek itu karena perancangan yang tidak mantap
5. Yaitu tenun ikat yang khas Timor Timur.

sumber:http://readone82.blogdetik.com/2009/08/26/kalimat-efektif/
Selengkapnya...

Tuesday, January 26, 2010

Puisi Lama, Pantun Teka Teki

Desember 24th, 2008 Tagged pengertian puisi, Puisi, puisi baru, puisi lama, puisi lama adalah

A.PENGERTIAN
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.

Aturan- aturan itu antara lain :
1

. Jumlah kata dalam 1 baris
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama


B. MACAM-MACAM PUISI LAMA

1. MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.

Contoh:

Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

2.GURINDAM
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)

CIRI-CIRI GURINDAM:

a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.

Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

3. SYAIR
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.

CIRI - CIRI SYAIR :

a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab

Contoh :

Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

4.PANTUN
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

CIRI – CIRI PANTUN :

1. Setiap bait terdiri 4 baris
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a – b – a – b
5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)

Contoh :

Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)

MACAM-MACAM PANTUN

1. DILIHAT DARI BENTUKNYA

a. PANTUN BIASA
Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
Contoh :

Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati

2. SELOKA (PANTUN BERKAIT)
Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.

CIRI-CIRI SELOKA:

a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya

Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan

3. TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d

Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu

4. PANTUN KILAT ( KARMINA )
CIRI-CIRINYA :

a. Setiap bait terdiri dari 2 baris
b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a – a
e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

Contoh :

Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)

2. DILIHAT DARI ISINYA

2.1. PANTUN ANAK-ANAK
Contoh :

Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang

2.2. PANTUN ORANG MUDA
Contoh :

Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua

2.3. PANTUN ORANG TUA
Contoh :

Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

2.4. PANTUN JENAKA
Contoh :

Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga

2.5. PANTUN TEKA-TEKI
Contoh :

Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki

Sourche : http://agepe-lesson.blogspot.com/2008/02…
sumber artikel:http://radenbeletz.blogdetik.com/puisi-lama-pantun-teka-teki/
Selengkapnya...

Karya Sastra dan Periodisasinya

A. Karya Sastra Bentuk Prosa

Karangan prosa ialah karangan yang bersifat menerangjelaskan secara terurai mengenai suatu masalah atau hal atau peristiwa dan lain-lain. Pada dasarnya karya bentuk prosa ada dua macam, yakni karya sastra yang bersifat sastra dan karya sastra yang bersifat bukan sastra. Yang bersifat sastra merupakan karya sastra yang kreatif imajinatif, sedangkan karya sastra yang bukan astra ialah karya sastra yang nonimajinatif.




Macam Karya Sastra Bentuk Prosa

Dalam khasanah sastra Indonesia dikenal dua macam kelompok karya sastra menurut temanya, yakni karya sastra lama dan karya sastra baru. Hal itu juga berlaku bagi karya sastra bentuk prosa. Jadi, ada karya sastra prosa lama dan karya sastra prosa baru.

Perbedaan prosa lama dan prosa baru menurut Dr. J. S. Badudu adalah:

Prosa lama:

1. Cenderung bersifat stastis, sesuai dengan keadaan masyarakat lama yang mengalami perubahan secara lambat.

2. Istanasentris ( ceritanya sekitar kerajaan, istana, keluarga raja, bersifat

feodal).

3. Hampir seluruhnya berbentuk hikayat, tambo atau dongeng. Pembaca

dibawa ke dalam khayal dan fantasi.

4. Dipengaruhi oleh kesusastraan Hindu dan Arab.

5. Ceritanya sering bersifat anonim (tanpa nama)

6. Milik bersama

Prosa Baru:

1. Prosa baru bersifat dinamis (senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat)

2. Masyarakatnya sentris ( cerita mengambil bahan dari kehidupan masyarakat sehari-hari)

3. Bentuknya roman, cerpen, novel, kisah, drama. Berjejak di dunia yang nyata, berdasarkan kebenaran dan kenyataan

4. Terutama dipengaruhi oleh kesusastraan Barat

5. Dipengaruhi siapa pengarangnya karena dinyatakan dengan jelas

6. Tertulis

1. Prosa lama

Prosa lama adalah karya sastra daerah yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Dalam hubungannya dengan kesusastraan Indonesia maka objek pembicaraan sastra lama ialah sastra prosa daerah Melayu yang mendapat pengaruh barat. Hal ini disebabkan oleh hubungannya yang sangat erat dengan sastra Indonesia. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan. Disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Dikenal bentuk tulisan setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Melayu mengenal tulisan. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan sejarah sastra Indonesia mulai ada.

Bentuk-bentuk sastra prosa lama adalah:

a. Mite adalah dongeng yang banyak mengandung unsur-unsur ajaib dan ditokohi oleh dewa, roh halus, atau peri. Contoh Nyi Roro Kidul

b. Legenda adalah dongeng yang dihubungkan dengan terjadinya suatu tempat. Contoh: Sangkuriang, SI Malin Kundang

c. Fabel adalah dongeng yang pelaku utamanya adalah binatang. Contoh: Kancil

d. Hikayat adalah suatu bentuk prosa lama yang ceritanya berisi kehidupan raja-raja dan sekitarnya serta kehidupan para dewa. Contoh: Hikayat Hang Tuah.

e. Dongeng adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Contoh: Cerita Pak Belalang.

f. Cerita berbingkai adalah cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam

1. Prosa Baru

Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Prosa baru timbul sejak pengaruh Pers masuk ke Indonesia yakni sekitar permulaan abad ke-20. Contoh: Nyai Dasima karangan G. Fransis, Siti mariah karangan H. Moekti.

Berdasarkan isi atau sifatnya prosa baru dapat digolongkan menjadi:

1. Roman adalah cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat/aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail/menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. Contoh: karangan Sutan Takdir Alisjahbana: Kalah dan Manang, Grota Azzura, Layar Terkembang, dan Dian yang Tak Kunjung Padam

2. Riwayat adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa atau Prof. Dr. B.I Habibie atau Ki hajar Dewantara.

3. Otobiografi adalah karya yang berisi daftar riwayat diri sendiri.

4. Antologi adalah buku yang berisi kumpulan karya terplih beberapa orang. Contoh Laut Biru Langit Biru karya Ayip Rosyidi

5. Kisah adalah riwayat perjalanan seseorang yang berarti cerita rentetan kejadian kemudian mendapat perluasan makna sehingga dapat juga berarti cerita. Contoh: Melawat ke Jabar – Adinegoro, Catatan di Sumatera – M. Rajab.

6. Cerpen adalah suatu karangan prosa yang berisi sebuah peristiwa kehidupan manusia, pelaku, tokoh dalam cerita tersebut. Contoh: Tamasya dengan Perahu Bugis karangan Usman. Corat-coret di Bawah Tanah karangan Idrus.

7. Novel adalah suatu karangan prosa yang bersifat cerita yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dan kehidupan orang-orang. Contoh: Roromendut karangan YB. Mangunwijaya.

8. Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yangs ifatnya objektif dan menghakimi.

9. Resensi adalah pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.

10. Esei adalah ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.

B. Puisi

Puisi adalah bentuk karangan yang terkikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Unsur-unsur intrinsik puisi adalah

a. tema adalah tentang apa puisi itu berbicara

b. amanat adalah apa yang dinasihatkan kepada pembaca

c. rima adalah persamaan-persamaan bunyi

d. ritma adalah perhentian-perhentian/tekanan-tekanan yang teratur

e. metrum/irama adalah turun naik lagu secara beraturan yang dibentuk oleh persamaan jumlah kata/suku tiap baris

f. majas/gaya bahasa adalah permainan bahasa untuk efek estetis maupun maksimalisasi ekspresi

g. kesan adalah perasaan yang diungkapkan lewat puisi (sedih, haru, mencekam, berapi-api, dll.)

h. diksi adalah pilihan kata/ungkapan

i. tipografi adalah perwajahan/bentuk puisi

Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.

a. puisi lama

Ciri puisi lama:

1. merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya

2. disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan

3. sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima

Yang termausk puisi lama adalah

1. mantra adalah ucapan-ucapan yangd ianggap memiliki kekuatan gaib

2. pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka

3. karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek

4. seloka adlah pantun berkait

5. gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat

6. syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita

7. talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris

b. puisi baru

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.Menurut isinya, puisi dibedakan atas

1. balada adalah puisi berisi kisah/cerita

2. himne adAlah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan

3. ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang ebrjasa

4. epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup

5. romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih

6. elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan

7. satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik

Membaca Puisi

Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam membaca puisi antara lain:

1. jenis acara: pertunjukkan, pembuka acara resmi, performance-art, dll.,

2. pencarian jenis puisi yang cocok dengan tema: perenungan, perjuangan, pemberontakan, perdamaian, ketuhanan, percintaan, kasih sayang, dendam, keadilan, kemanusiaan, dll.,

3. pemahaman puisi yang utuh,

4. pemilihan bentuk dan gaya baca puisi, meliputi poetry reading, deklamasi, dan teaterikal

5. tempat acara: indoor atau outdoor,

6. audien,

7. kualitas komunikasi,

8. totalitas performansi: penghayatan, ekspresi( gerak dan mimik)

9. kualitas vokal, meliputi volume suara, irama (tekanan dinamik, tekanan nada, tekanan tempo)

10. kesesuaian gerak,

11. jika menggunakan bentuk dan gaya teaterikal, maka harus memperhatikan:

a) pemilihan kostum yang tepat,

b) penggunaan properti yang efektif dan efisien,

c) setting yang sesuai dan mendukung tema puisi,

d) musik yang sebagai musik pengiring puisi atau sebagai musikalisasi puisi

C. Drama/Film

Drama atau film merupakan karya yang terdiri atas aspek sastra dan asepk pementasan. Aspek sastra drama berupa naskah drama, dan aspek sastra film berupa skenario. Unsur instrinsik keduanya terdiri dari tema, amanat/pesan, plot/alur, perwatakan/karakterisasi, konflik, dialog, tata artistik (make up, lighting, busana, properti, tata panggung, aktor, sutradara, busana, tata suara, penonton), casting (penentuan peran), dan akting (peragaan gerak para pemain).

D. Periodisasi Sastra Indonesia

Periodisasi sastra adalah pembabakan waktu terhadap perkembangan sastra yang ditandai dengan ciri-ciri tertentu. Maksudnya tiap babak waktu (periode) memiliki ciri tertentu yang berbeda dengan periode yang lain.

1. Zaman Sastra Melayu Lama

Zaman ini melahirkan karya sastra berupa mantra, syair, pantun, hikayat, dongeng, dan bentuk yang lain.

2. Zaman Peralihan

Zaman ini dikenal tokoh Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Karyanya dianggap bercorak baru karena tidak lagi berisi tentang istana danraja-raja, tetapi tentang kehidupan manusia dan masyarakat yang nyata, misalnya Hikayat Abdullah (otobiografi), Syair Perihal Singapura Dimakan Api, Kisah Pelayaran Abdullah ke Negeri Jedah. Pembaharuan yang ia lakukan tidak hanya dalam segi isi, tetapi juga bahasa. Ia tidak lagi menggunakan bahasa Melayu yang kearab-araban.

3. Zaman Sastra Indonesia

a. Angkatan Balai Pustaka (Angkatan 20-an)

Ciri umum angkatan ini adalah tema berkisari tentang konflik adat antara kaum tua dengan kaum muda, kasih tak sampai, dan kawin paksa, bahan ceritanya dari Minangkabau, bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu, bercorak aliran romantik sentimental.

Tokohnya adalah Marah Rusli (roman Siti Nurbaya), Merari Siregar (roman Azab dan Sengsara), Nur Sutan Iskandar (novel Apa dayaku Karena Aku Seorang Perempuan), Hamka (roman Di Bawah Lindungan Ka’bah), Tulis Sutan Sati (novel Sengsara Membawa Nikmat), Hamidah (novel Kehilangan Mestika), Abdul Muis (roman Salah Asuhan), M Kasim (kumpulan cerpen Teman Duduk)

b. Angkatan Pujangga Baru (Angkatan 30-an)

Cirinya adalah 1) bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia modern, 2) temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa, tetapi mencakup masalah yang kompleks, seperti emansipasi wanita, kehidupan kaum intelek, dan sebagainya, 3) bentuk puisinya adalah puisi bebas, mementingkan keindahan bahasa, dan mulai digemari bentuk baru yang disebut soneta, yaitu puisi dari Italia yang terdiri dari 14 baris, 4) pengaruh barat terasa sekali, terutama dari Angkatan ’80 Belanda, 5)aliran yang dianut adalah romantik idealisme, dan 6) setting yang menonjol adalah masyarakat penjajahan.

Tokohnya adalah STA Syhabana (novel Layar Terkembang, roman Dian Tak Kunjung Padam), Amir Hamzah (kumpulan puisi Nyanyi Sunyi, Buah Rindu, Setanggi Timur), Armin Pane (novel Belenggu), Sanusi Pane (drama Manusia Baru), M. Yamin (drama Ken Arok dan Ken Dedes), Rustam Efendi (drama Bebasari), Y.E. Tatengkeng (kumpulan puisi Rindu Dendam), Hamka (roman Tenggelamnya Kapa nVan Der Wijck).

c. Angkatan ’45

Ciri umumnya adalah bentuk prosa maupun puisinya lebih bebas, prosanya bercorak realisme, puisinya bercorak ekspresionisme, tema dan setting yang menonjol adalah revolusi, lebih mementingkan isi daripada keindahan bahasa, dan jarang menghasilkan roman seperti angkatan sebelumnya.

Tokohnya Chairil Anwar (kumpulan puisi Deru Capur Debu, kumpulan puisi bersama Rivai Apin dan Asrul Sani Tiga Menguak Takdir), Achdiat Kartamiharja (novel Atheis), Idrus (novel Surabaya, Aki), Mochtar Lubis (kumpulan drama Sedih dan Gembira), Pramduya Ananta Toer (novel Keluarga Gerilya), Utuy Tatang Sontani (novel sejarah Tambera)

d. Angkatan ’66

Ciri umumnya adalah tema yang menonjol adalah protes sosial dan politik, menggunakan kalimat-kalimat panjang mendekati bentuk prosa.

Tokohnya adalah W.S. Rendra (kumpulan puisi Blues untuk Bnie, kumpulan puisi Ballada Orang-Orang Tercinta), Taufiq Ismail (kumpulan puisi Tirani, kumpulan puisi Benteng), N.H. Dini (novel Pada Sebuah Kapal), A.A. Navis (novel Kemarau), Toha Mohtar (novel Pulang), Mangunwijaya (novel Burung-burung Manyar), Iwan Simatupang (novel Ziarah), Mochtar Lubis (novel Harimau-Harimau), Mariannge Katoppo (novel Raumannen).

E. Identifikasi Moral, Estetika, Sosial, Budaya Karya Sastra

1. Identifikasi Moral

Sebuah karya umumnya membawa pesan moral. Pesan moral dapat disampaikan oleh pengarang secara langsung maupun tidak langsung. Dalam karya satra, pesan moral dapat diketahui dari perilaku tokoh- tokohnya atau komentar langsung pengarangnya lewat karya itu.

2. Identifikasi Estetika atau Nilai Keindahan

Sebuah karya sastra mempunyai aspek-aspek keindahan yang melekat pada karya sastra itu. Sebuah puisi, misalnya: dapat diamati aspek persamaan bunyi, pilihan kata, dan lain-lain. Dalam cerpen dapat diamati pilihan gaya bahasanya.

3. Identifikasi Sosial Budaya

Suatu karya sastra akan mencerminkan aspek sosial budaya suatu daerah tertentu. Hal ini berkaitan dengan warna daerah. Sebuah novel misalnya, warna daerah memiliki corak tersendiri yang membedakannya dengan yang lain. Beberapa karya sastra yang mengungkapkan aspek sosial budaya:

a. Pembayaran karya Sunansari Ecip mengungkapkan kehidupan di Sulawesi Selatan.

b. Bako Karya Darman Moenir mengungkapkan kehidupan Suku Minangkabau di Sumatera Barat.

(sumber:http://endonesa.wordpress.com)
Selengkapnya...

Friday, January 15, 2010

contoh proposal penawaran kerjasama

PROPOSAL PENAWARAN


LATAR BELAKANG


Berkaitan dengan akan diselenggarakannya proses Penerimaan dan Pengenalan Mahasiswa Baru (OSPEK) di Kampus FMIPA UNPAD tahun 2007, kami atas nama MG Clothing menawarkan jasa dan produk pembuatab garment sebagai perlengkapan dalam kegiatan tersebut. Sebagai informasi, perusahaan kami telah berdiri sejak tahun 1998 dan telah memproduksi garment stuff untuk promosi atau keperluan instansi, sekolah, perusahaan swasta hingga produk-produk untuk brand dan department store terkemuka. Kami tidak banyak mengungkapkan jani-janji ataupun membagakan diri disini, tetapi biarlah produk kami yang membuktikannya.


MAKSUD DAN TUJUAN


Besar harapan kami agar tercipta sebuah jalinan kerjasama yang dapat menguntungkan kedua belah pihak, yang mana Insya Allah kami siap membantu dalam hal pengadaan Atribut untuk kepentingan Proses Penerimaan dan Pengenalan Mahasiswa Baru (OSPEK) di Kampus FMIPA UNPAD.




DATA PERUSAHAAN


Nama : MG Clothing

Alamat : Jalan Kopo No 32, Bandung

telp. : 02291230640


MG Clothing didirikan pada tahun 1993, Konveksi, Supplier, Percetakan serta Consultan adalah bisnis utama MG, yang dikembangkan dengan menjunjung tinggi tanggung jawab kerja. Kekecewaan klien adalah hal nomor satu yang dihindari, sehingga untuk setiap langkah yang diambil, kepuasan klien menjadi satu-satunya acuan. MG dibangun di atas dasar pengalaman matang para pendirinya serta didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya.


PERSETUJUAN KERJA


Pemesanan akan dituangkan dalam PO dan MOU pembayaran, yaitu:

Pembayaran I, DP 50% pd saat PO dikeluarkan.

Pembayaran II, pelunasan max 14 hari dari tanggal Faktur. ( atau sesuai dengan agreement/perjanjian tertulis )

Harga dapat disesuaikan dengan jumlah order sebenarnya (negotiable).


PENUTUP


Akhirnya tanpa mengurangi rasa hormat, kami akan sangat berterima kasih apabila pihak bapak dapat memberikan balasan berupa jawaban atas penawaran yang kami ajukan. Atas perhatiannya kami ucapakan banyak terima kasih.




Hormat kami

Asisten Marketing

Manager



Erik Arianto

(sumber:http://erikarianto.wordpress.com)
Selengkapnya...

pengertian proposal

Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail..

Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis:
Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca

(sumber:http://chandil.wordpress.com)
Selengkapnya...

Pengertian Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra atau cerita, namun turut menentukan bentuk dan isi suatu karya/cerita. Unsur ekstrinsik meliputi agama, politik, sejarah, budaya.

(sumber:http://118.98.173.102/web2008/_sma/indonesia/bindo8/pengertianunsurekstrinsik.php)


Selengkapnya...

Unsur Intrinsik

Pengertian

Yang dimaksud unsur-unsur intrinsik adalah unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud analisis intrinsik adalah mencoba memahami suatu karya sastra berdasarkan informasi-informasi yang dapat ditemukan di dalam karya sastra aitu atau secara eksplisit terdapat dalam karya sastra. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa suatu karya sastra menciptakan duianya sendiri yang berberda dari dunia nyata. Segala sesuatu yang terdapat dalam dunia karya sastra merupakan fiksi yang tidak berhubungan dengan dunia nyata. Karena menciptakan dunianya sendiri, karya sastra tentu dapat dipahami berdasarkan apa yang ada atau secara eksplisit tertulis dalam teks tersebut.Pada umumnya para ahli sepakat bahwa unsur intrinsik terdiri daria. Tokoh dan penokohan/perwatakan tokoh
. Tema dan amanatc. Latard. Alure. Sudut pandang/gaya penceritaaanBerikut ini akan dijelaskan secara ringkas unsur-unsur tersebut
I. TOKOH
Yang dimaksud dengan tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa atau lakukan dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan.Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita. Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu

a. Tokoh sentral protagonis. Tokoh sentral protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai pisitif.

b. Tokoh sentral antagonis. Tokoh sentral antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.

Tokoh bawahan adalah tokoh-tokoh yang mendukung atau membantu tokoh sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu

a. Tokoh andalan. Tokoh andalan adalah tokoh bawahan yang menjadi kepercataan tokoh sentral (protagonis atau antagonis).

b. Tokoh tambahan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam peristiwa cerita.

c. Tokoh lataran. Tokoh lataran adalah tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai latar cerita saja.

Berdasarkan cara menampikan perwatakannya, tokoh dalam cerita dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

a. Tokoh datar/sederhana/pipih. Yaitu tokoh yang diungkapkan atau disoroti dari satu segi watak saja. Tokoh ini bersifat statis, wataknya sedikit sekali berubah, atau bahkan tidak berubah sama sekali (misalnya tokoh kartun, kancil, film animasi).

b. Tokoh bulat/komplek/bundar. Yaitu tokoh yang seluruh segi wataknya diungkapkan. Tokoh ini sangat dinamis, banyak mengalami perubahan watak.

II. PENOKOHAN
Yang dimaksud penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Ada beberapa metode penyajian watak tokoh, yaitu

a. Metode analitis/langsung/diskursif. Yaitu penyajian watak tokoh dengan cara memaparkan watak tokoh secara langsung.

b. Metode dramatik/taklangsung/ragaan. Yaitu penyajian watak tokoh melalui pemikiran, percakapan, dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang. Bahkan dapat pula dari penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau tempat tokoh.

c. Metode kontekstual. Yaitu penyajian watak tokoh melalui gaya bahasa yang dipakai pengarang.

Menurut Jakob Sumardjo dan Saini KM., ada lima cara menyajikan watak tokoh, yaitu

a. Melalui apa yang dibuatnya, tindakan-tindakannya, terutama abagaimana ia bersikap dalam situasi kritis.

b. Melalui ucapana-ucapannya. Dari ucapan kita dapat mengetahui apakah tokoh tersebut orang tua, orang berpendidikan, wanita atau pria, kasar atau halus.

c. Melalui penggambaran fisik tokoh.

d. Melalui pikiran-pikirannya

e. Melalui penerangan langsung.Tokoh dan latar memang merupakan dua unsur cerita rekaan yang erat berhubungan dan saling mendukung.

III. ALUR
Alur adalah urutaan atau rangkaian peristiwa dalam cerita rekaan. Urutan peristiwa dapat tersusun berdasarkan tiga hal, yaitu

a. Berdasarkan urutan waktu terjadinya. Alur dengan susunan peristiwa berdasarkan kronologis kejadian disebut alur linear

b. Berdasarkan hubungan kausalnya/sebab akibat. Alur berdasarkan hubungan sebab-akibat disebut alur kausal.

c. Berdasarkan tema cerita. Alur berdasarkan tema cerita disebut alur tematik.

Struktur Alur
Setiap karya sastra tentu saja mempunyai kekhususan rangkaian ceritanya. Namun demikian, ada beberapa unsur yang ditemukan pada hampir semua cerita. Unsur-unsur tersebut merupakan pola umum alur cerita. Pola umum alur cerita adalah
a. Bagian awal1. paparan (exposition)2. rangsangan (inciting moment)3. gawatan (rising action)
b. Bagian tengah4. tikaian (conflict)5. rumitan (complication)6. klimaks
c. Bagian akhir7. leraian (falling action)8. selesaian (denouement)
Bagian Awal Alur
Jika cerita diawali dengan peristiwa pertama dalam urutan waktu terjadinya, dikatakan bahwa cerita itu disusun ab ovo. Sedangkan jika yang mengawali cerita bukan peristiwa pertama dalam urutan waktu kejadian dikatakan bahwa cerita itu dudun in medias res.Penyampaian informasi pada pembaca disebut paparan atau eksposisi. Jika urutan konologis kejadian yang disajikan dalam karya sastra disela dengan peristiwa yang terjadi sebelumnya, maka dalam cerita tersebut terdapat alih balik/sorot balik/flash back. Sorot balik biasanya digunakan untuk menambah tegangan/gawatan, yaitu ketidakpastian yang berkepanjangan dan menjadi-jadi. Dalam membuat tegangan, penulis sering menciptakan regangan, yaitu proses menambah ketegangan emosional, sering pula menciptakan susutan, yaitu proses pengurangan ketegangan. Sarana lain yang dapat digunakan untuk menciptakan tegangan adalah padahan (foreshadowing), yaitu penggambaran peristiwa yang akan terjadi.

Bagian Tengah Alur
Tikaian adalah perselisihan yang timbul sebagai akibat adanya dua kekuatan yang bertentangan. Perkembangan dari gejala mula tikaian menuju ke klimaks cerita disebut rumitan. Rumitan mempersiapkan pembaca untuk menerima seluruh dampak dari klimaks. Klimaks adalah puncak konflik antartokoh cerita.

Bagian Akhir Alur
Bagian sesudah klimaks adalah leraian, yaitu peristiwa yang menunjukkan perkembangan peristiwa ke arah selesaian. Selesaian adalah bagian akhir atau penutup cerita.Dalam membangun peristiwa-peristiwa cerita, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan agar alur menjadi dinamis. Faktor-faktor penting tersebut adalaha. faktor kebolehjadian (pausibility). Yaitu peristiwa-peristiwa cerita sebaiknya meyakinkan, tidak selalu realistik tetapi masuk akal. Penyelesaian masalah pada akhir cerita sesungguhnya sudah terkandung atau terbayang di dalam awal cerita dan terbayang pada saat titik klimaks.b. Faktor kejutan. Yaitu peristiwa-peristiwa sebaiknya tidak dapat secara langsung ditebak/dikenali oleh pembaca.c. Faktor kebetulan. Yaitu peristiwa-peristiwa tidak diduga terjadi, secara kebetulan terjadi.Kombinasi atau variasi ketiga faktor tersebutlah yang menyebabkan peristiwa-peristiwa cerita menjadi dinamis.Selain itu ada hal yang harus dihindari dalam alur, yaitu lanturan atau digresi. Lanturan atau digresi adalah peristiwa atau episode yang tidak berhubungan dengan inti cerita atau menyimpang dari pokok persoalan yang sedang dihadapi dalam cerita.

Macam Alur
Pada umumnya orang membedakan alur menjadi dua, yaitu alur maju dan alur mundur. Yang dimaksud alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian. Sedangkan yang dimaksud alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian. Pembagian seperti itu sebenarnya hanyalah salah satu pembagian jenis alur yaitu pembagian alur berdasarkan urutan waktu. Secara lebih lengkap dapat dikatakan bahwa ada tiga macam alur, yaitua. alur berdasarkan urutan waktub. alur berdasarkan urutan sebab-akibatc. alur berdasarkan tema. Dalam cerita yang beralur tema setiap peristiwa seolah-olah berdiri sendiri. Kalau salah satu episode dihilangkan cerita tersebut masih dapat dipahami. Dalam hubungannya dengan alur, ada beberapa istilah lain yang perlu dipahami. Pertama, alur bawahan. Alur bawahan adalah alur cerita yang ada di samping alur cerita utama. Kedua, alur linear. Alur linear adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang susul-menyusul secara temporal. Ketiga, alur balik. Alur balik sama dengan sorot balik atau flash back. Keempat, alur datar. Alur datar adalah alur yang tidak dapat dirasakan adanya perkembangan cerita dari gawatan, klimaks sampai selesaian. Kelima, alur menanjak. Alur menanjak adalah alur yang jalinan peristiwanya semakin lama semakin menanjak atau rumit.

IV. LATAR
Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar meliputi penggambaran letak geografis (termasuk topografi, pemandangan, perlengkapan, ruang), pekerjaan atau kesibukan tokoh, waktu berlakunya kejadian, musim, lingkungan agama, moral, intelektual, sosial, dan emosional tokoh.

MACAM LATAR

Latar dibedakan menjadi dua, yaitu
1. Latar fisik/material. Latar fisik adalah tempat dalam ujud fisiknya (dapat dipahami melalui panca indra).Latar fisik dapat dibedakan menjadi dua, yaitua. Latar netral, yaitu latar fisik yang tidak mementingkan kekhususan waktu dan tempat.
2. Latar spiritual, yaitu latar fisik yang menimbulkan dugaan atau asosiasi pemikiran tertentu.
3. Latar sosial. Latar sosial mencakup penggambaran keadaan masyarakat, kelompok sosial dan sikap, adat kebiasaan, cara hidup, bahasa, dan lain-lain.

FUNGSI LATAR

Ada beberapa fungsi latar, antara lain
1. memberikan informasi situasi sebagaimana adanya
2. memproyeksikan keadaan batin tokoh
3. mencitkana suasana tertentu
4. menciptakan kontras

V. TEMA DAN AMANAT

Gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra disebut tema. Ada beberapa macam tema, yaitua. Ada tema didaktis, yaitu tema pertentangan antara kebaikan dan kejahatanb. Ada tema yang dinyatakan secara eksplisitc. Ada tema yang dinyatakan secara simbolikd. Ada tema yang dinyatakan dalam dialog tokoh utamanya. Dalam menentukan tema cerita, pengarang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain, minat pribadi selera pembaca, keinginan penerbit atau penguasa Kadang-kadang terjadi perbedaan antara gagasan yang dipikirkan oleh pengarang dengan gagasan yang dipahami oleh pembaca melalui karya sastra. Gagasan sentral yang terdapat atau ditemukan dalam karya sastra disebut makna muatan, sedangkan makna atau gagasan yang dimaksud oleh pengarang (pada waktu menyusun cerita tersebut) disebut makna niatan.Ada beberapa faktor yang menyebabkan makna aniatan kadang-kadang tidak sama dengan makna muatana. pengarang kurang pandai menjabarkan tema yang dikehendakinya di dalam karyanya.b. Beberapa pembaca berbeda pendapat tentang gagasan dasar suatu karta.Yang diutamakan adalah bahwa penafsiran itu dapat dipertanggungjawabkan dengan adanya unsur-unsur di dalam karya sastra yang menunjang tafsiran tersebut.Dalam suatu karya sastra ada tema sentral dan ada pula tema samapingan. Yang dimaksud tema sentral adalah tema yang menjadi pusat seluruh rangkaian peristiwa dalam cerita. Yang dimaksud tema sampingan adalah tema-tema lain yang mengiringi tema sentral.Ada tema yang terus berulang dan dikaitkan dengan tokoh, latar, serta unsur-unsur lain dalam cerita. Tema semacam itu disebut leitmotif. Leitmotif ini mengantar pembaca pada suatu amanat. Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Amanat dapat disampaikan secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir, dapat pula secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran, larangan yang berhubungan dengan gagasan utama cerita.

VI. POINT OF VIEW

Bennison Gray membedakan pencerita menjadi pencerita orang pertama dan pencerita orang ketiga.1. Pencerita orang pertama (akuan).Yang dimaksud sudut pandang orang pertama adalah cara bercerita di mana tokoh pencerita terlibat langsung mengalami peristiwa-peristiwa cerita. Ini disebut juga gaya penceritaan akuan.Gaya penceritaan akuan dibedakan menjadi dua, yaitu

1. Pencerita akuan sertaan, yaitu pencerita akuan di mana pencnerita menjadi tokoh sentral dalam cerita tersebut.
Pencerita akuan taksertaan, yaitu pencerita akuan di mana pencerita tidak terlibat menjadi tokoh sentral dalam cerita tersebut.
2. Pencerita orang ketiga (diaan).Yang dimaksud sudut pandang orang ketiga adalah sudut pandang bercerita di mana tokoh pencnerita tidak terlibat dalam peristiwa-peristiwa cerita. Sudut pandang orang ketiga ini disebut juga gaya penceritaan diaan. Gaya pencerita diaan dibedakan menjadi dua, yaitu

Pencerita diaan serba tahu, yaitu pencerita diaan yang tahu segala sesuatu tentang semua tokoh dan peristiwa dalam cerita. Tokoh ini bebas bercerita dan bahkan memberi komentar dan penilaian terhadap tokoh cerita.
Pencerita diaan terbatas, yaitu pencerita diaan yang membatasi diri dengan memaparkan atau melukiskan lakuan dramatik yang diamatinya. Jadi seolah-olah dia hanya melaporkan apa yang dilihatnya saja.
Kadang-kadang orang sulit membedakan antara pengarang dengan tokoh pencerita. Pada prinsipnya pengarang berbeda dengan tokoh pencerita. Tokoh pencerita merupakan individu ciptaan pengarang yang mengemban misi membawakan cerita. Ia bukanlah pengarang itu sendiri. Jakob Sumardjo membagi point of view menjadi empat macam, yaitua. Sudut penglihatan yang berkuasa (omniscient point of view). Pengarang bertindak sebagai pencipta segalanya. Ia tahu segalanya.
b. Sudut penglihatan obyektif (objective point of view). Pengarang serba tahu tetapi tidak memberi komentar apapun. Pembaca hanya disuguhi pandangan mata, apa yang seolah dilihat oleh pengarang.
c. Point of view orang pertama. Pengarang sebagai pelaku cerita.
d. Point of view peninjau. Pengarang memilih salah satu tokohnya untuk bercerita. Seluruh kejadian kita ikuti bersama tokoh ini. Menurut Harry Shaw, sudut pandang dalam kesusastraan mencakupa. Sudut pandang fisik. Yaitu sudut pandang yang berhubungan dengan waktu dan ruang yang digunakan pengarang dalam mendekati materi cerita.
b. Sudut pandang mental. Yaitu sudut pandang yang berhubungan dengan perasaan dan sikap pengarang terhadap masalah atau peristiwa yang diceritakannya.c. Sudut pandang pribadi. Adalah sudut pandang yang menyangkut hubungan atau keterlibatan pribadi pengarang dalam pokok masalah yang diceritakan. Sudut pandang pribadi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pengarang menggunakan sudut pandang tokoh sentral, pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, dan pengarang menggunakan sudut pandang impersonal (di luar cerita). Menurut Cleanth Brooks, fokus pengisahan berbeda dengan sudut pandang. Fokus pengisahan merupakan istilah untuk pencerita, sedangkan sudut pandang merupakan istilah untuk pengarang. Tokoh yang menjadi fokus pengisahan merupakan tokoh utama cerita tersebut. Fokus pengisahan ada empat, yaitua.
a. Tokoh utama menyampaikan kisah dirinya.
b. Tokoh bawahan menyampaikan kisah tokoh utama.
c. Pengarang pengamat menyampaikan kisah dengan sorotan terutama kepada tokoh utama.
d. Pengarang serba tahu
(sumber:http://aldonsamosir.wordpress.com)
Selengkapnya...

Wednesday, January 13, 2010

Bangga Indonesia

BANGGA INDONESIA

Indonesia adalah negaraku, nagara tempat aku dilahirkan dibesarkan dan tempatku menuntut ilmu.negri yang sangat indah dan subur dan begitu banyak menyimpan kekayaan alam dan kekeyaa budaya lokal. sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagiku terlahir di indonesia , tapi bukan berarti jika kita memiliki begitu banyak kebudayaan dan sumber daya alam lantas kita membiarkan bangasa lain mengklaim budaya dan mengexploitasi sumber daya alam kita. sudah menjadi tugas dan kewjiban kita sebagai generasi muda untuk melestarikan budaya kita, kalau generasi muda saja tidak mau untuk mengenal bangsanya sendiri, mau jadi apa negara kita di masa yang akan datang?
Banyak anak muda Indonesia yang tidak mengerti budayanya sendiri, bahkan tidak mau tahu. Mungkin ketidak tahuan kita akan budaya kita sendiri itulah menyebabkan bangsa lain berani untuk mengklaim budaya kita. Apakah kita mau hal seperti itu terulang kembali dikemudian hari? tentu tidak kan?. seharusnya kita bangga karna indonesia memiliki begitu banyak kebudayaan, dan bukan sebagai bangsa yang haya bisa mengklaim budaya bangsa lain saja.masalah lain yang dihadapi olek bangsa kita adalah banyaknya anak muda Indonesia yang lebih bangga mengenakan atau mamakai produk-produk asing daripada produk lokal, padahal kualitas produk lokal tidaklah kalah dibandingkan dengan produk asing, kabanggaan yang semacam itu bisa memperburuk keadaan ekonomi di Indonesia,apalagi tahun ini kita akan menghadapi persaingaaan global. oleh karena itu, sudah saatnyalah kita sebagai anak muda merasa bangga dengan bangsa kita sendiri dan mari kita tunjukkan pada dunia bahwa indonesia adalah negara yang kreatif dan bisa dibanggakan.

Selengkapnya...

ARION X12

Arion X12 adalah seorang android, manusia setengah mesin. Dia hidup di rasi Arion sektor 22, dia putra Arion X2 yang menguasai Imperium Rasi Arion.
suatu hari arion X2 berbicara kepada arion X12, “selama berabad-abad imperium sangatlah damai, kamu harus bisa menjaga peerdamaian di imperium ini. “ namun kedamaian itu mulai terusik, Pada tahun 2100 tersebut kakaisarannya diserang oleh bangsa alien, namun Arion dan bangsa android tidak siap atas serangan tersebut dan Arion X2 melawan para alien itu tanpa kesiapan sama sekali, ahirnya bangsa android ditaklukkan oleh para alien dan Arion X2 ditawan oleh para alien. ”ayah….” seru Arion X12 sambil terus melihat pesawat alien yang membawa ayahnya pergi.
Arion X12 bingung dan sama sekali tidak ia mengerti , apakah sebenarnya tujuan para alien tersebut menyerang imperium rasi Arion dan menculik ayahnya sebagai tawanan. Ayahnya dibawa oleh bangsa alien ketempat yang tidak diketahui oleh bangsa Android. Karena hal itu, ahirnya Arion X12 memutuskan untuk menggantikan ayahnya sebagai penguasa Imperium Rasi Arion.
“Aku akan menggantikan ayahku sebagai pemimpin di imperium ini’’ seru Arion sambil mengacungkan jarinya ke atas. Rakyatnya pun setuju karena selama ini yang mereka tahu Arion X12 tidak pernah melakukan hal- hal aneh yang bisa merusak kepercayaan mereka.
Sambil memikirkan apa yang harus dilakukkannya sebagai seorang pemimpin, setiap hari dia juga memikirkan bagaimana dia bisa mengetahui dimanakah para alien itu berasal, agar dia bisa menyelamatkan ayahnya.
***
Setiap hari Arion merenung dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri, dimanakah sebenarnya ayahnya dibawa. “dimanakah para alien itu menawan ayahku?” kata-kata itulah yang selalu diakatakan setiap kali dia ingat ayahnya. Dia Sebenarnya ingin mencari keberadaan ayahnya, setiap hari dia juga memikirkan cara untuk mencari ayahnya dan bisa menyelamatkannya. tapi dia tidak tahu di galaxi mana dan planet manakah para alien itu berasal. “Andai aku tahu keberadaan ayahku?!.”
Arion mengumpulkan para abdi-abdinya untuk membicarakan dan meminta pendapat mereka tentang cara bagaimana agar dia bisa mengetahui keberadaan ayahnya.
“apakah kalian tahu bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui keberadaan para elien itu dan bisa menyelamatkan ayahku kembali?” Tanya arion kepada para abdi-abdinya.
Salah seorang dari abdinya memberikan usulan, “ bagaimana kalau kita jelajahi saja galaxy di jagad raya ini?”
Awalnya Arion ragu dengan usulan tersebut, namun karna tiada cara lain lagi, dan tekad Arion yang begitu keras ingin menemukan ayahnya, Ahirnya Arion pun memutuskan untuk menjelajahi galaxi demi menemukan ayahnya kembali. Dia berangkat dengan membawa pasukan yang sangat banyak agar ketika mereka bertemu dengan para alien itu, mereka sudah siap untuk membebaskan ayahnya.
Tapi setelah sekian tahun mereka menjelajahi berbagai galaxi di jagad raya, mereka tidak menemukan planet dimana para alien itu berasal. Akhirnya dia bersama pasukannya memutuskan untuk kembali ke Imperium Rasi Arion untuk kembali memimpin disana. Ketika dia sampai di Imperium Rasi Arion dia sangat terkejut melihat para alien yang telah menculik ayahnya itu, telah menguasai bangsanya dan memperbudak rakyat. Rakyatnya tidak berani malawan para alien, karena mereka telah ditinggal oleh kaisar mereka.
Arion merasa tidak terima dengan semua ini. Ia meminta kepada rakyatnya untuk berani memerangi bangsa Alien meskipun awalnya rakyatnya tidak berani melawan bangsa Alien itu sedikitpun. Akan tetapi melihat kegigihan Arion X12 sebelumnya yang bersikeras untuk mencoba memimpin rakyatnya dan mencari ayahnya, rakyatnya setuju.
Peperangan tidak dapat terhindarkan lagi, rakyat Imperium Rasi Orion menyerang para alien dengan semua persenjataan yang ada. Awalnya rakyat Imperium Rasi Arion beserta Arion X12 ragu karena melihat senjata yang dipunyainya tidak selengkap dan tidak secanggih senjata bangsa Alien. Namun Arion dan pasukannya tidak gentar sama sekali untuk menghadapi para alien itu. Arion yakin dia dan pasukannya dapat memenangkan pertempuran itu.
Pertempuran ini berlangsung sangat sengit sehingga banyak yang gugur dari kedua belah pihak. Tapi karena semangat rakyat Imperium Rasi Orion yang membara, peperangan ini dimenangkan oleh Arion bersama pasukannya. Tapi sayangnya, para alien yang selamat barhasil melarikan diri ke planet mereka lagi.
setelah peperangan usai Arion manyerukan lagi kepada rakyatnya, “kalian harus berani memerangi para alien itu meskipun aku tidak bersama kalian.” Dia menyerukan hal itu Karena dia yakin bahwa para alien itu pasti akan datang kembali dengan membawa pasukan yang lebih banyak lagi. Oleh karena itu mereka harus siap untuk berperang setiap saat.
***
Hal yang di takutkan oleh Arion pun terjadi, para alien itu datang kembali dan membawa pasukan yang jauh lebih bayak dari sebelumnya. Oleh karena itu, peperangan kali ini dirasa akan lebih berat. Perang kali ini membuat Imperium Rasi Arion porak poranda, selain itu juga banyak rakyat dan pasukannya berguguran. Itu semua membuat Arion bingung, apakah dia harus meneruskan peperangan ini ataukah menyerah kepada alien?
Berhari- hari ia berpikir. Semakin hari berpikir, ia semakin tidak tega melihat pasukannya banyak yang berguguran. Ya, terpaksa Arion menyerah kepada para alien.
Kemenangan para alien menandakan bahwa Imperium saat ini dikuasai kembali oleh para alien. Dengan demikian rakyatnya menjadi budak bagi para alien. Para alien memperlakukan rakyat Arion dengan semena- mena tanpa mengenal belas kasihan.
***
Pada suatu malam Arion mengadakan pertemuan dengan para pasukannya dengan sembunyi-sembunyi. Pertemuan itu membahas rencana penyerangan kepada para alien. Agar Arion dan rakyatnya bisa hidup damai seperti dulu lagi.
Namun naas, ketika mereka melakukan pertemuan, mereka dipergoki oleh para alien dan Arionpun dibawa oleh para alien ke suatu tempat untuk dipenjarakan. Arion terus merenung didalam penjara sambil berfikir bagaimana dia dapat malarikan diri dari penjara itu dan bisa membebaskan Imperium Rasi Arion dari kekuasaan para alien.
***
Di tempat yang lain, rakyat Arion yang merasa sangat tidak terima dengan perlakuan para Alien itu mengadakan pertemuan singkat. Pembahasan mereka kali ini adalah penyerangan untuk pasukan Alien.
Salah seorang rakyat yang dipercaya bisa memimpin berseru, “kita semua merupakan rakyat yang harga dirinya terinjak. Semua makhluk berhak untuk mendapatkan perlakuan yang baik di sebuah Imperium. Tidak berbeda juga dengan kita. Kita tidak boleh tinggal diam dengan semua ini!”
“iya, bagaimana kalau kita mengadakan perang lagi melawan bangsa Alien itu?” seru rakyat yang lain.
Rapat ini berlangsung sangat seru karena begitu banyak rakyat yang antusias sekali. Maka banyak ide yang terlontar. Sang pemimpin sempat tertarik dengan ide salah satu rakyatnya. Ide itu adalah membebaskan Arion dan kemudian secara sembunyi- sembunyi menyerang bangsa Alien.
Saat itu juga sang pemimpin memberanikan diri untuk membebaskan Arion. Dia mendatangi penjara yang kebetulan penjaganya sedang tertidur pulas.
***
Dari kejauhan Arion melihat sosok yang mendekati penjara tempatnya disekap. Sosok itu tidak dapat dilihat dengan jelas, dia mengira itu adalah sosok alien, namun ketika dia sudah mendekat, ternyata dia adalah salah satu abdinya yang datang untuk membebaskannya.
Dengan bantuan abdinya yang dianggap sang pemimpin oleh rakyat yang lain, Arion keluar dari penjara. Mereka segera keluar dari tempat itu dan menuju kesebuah tempat yang di tunjukkan oleh abdinya.
Sesampainya di tempat itu , dia terkejut, ternyata rakyatnya telah menunggunya untuk membahas perlawanan kepada para alien. dan ahirnya Arion memutuskan untuk menyerang para alien saat itu juga.
Para rakyat dan pasukan Arionpun langsung mengambil persenjataan mereka dan bersiap untuk menyerang para alien. Penyarangan kali ini dilakukan pada malam hari ketika para alien tengah tertidur lelap. Dan ini banyak menguntungkan pihak Arion.
Dengan hati-hati dan strategi yang lebih teratur , Arion melancarkan serangan kepada para alien dan Arionpun tidak ingin gagal untuk yang kedua kalinya. Penyerangan yang dilakukan Arion dengan sangat rapi dan para alien tidak siap menghadapi penyerangan itu. Para alien banyak yang mati dan mereka pun kalah. Namun Orion tidak berhasil membunuh semua para alien .
Ketika para alien yang masih hidup melarikan diri, Arion berhasil menangkap lima alien dan menahan mereka di Imperium. alien ini ditahan karena Arion ingin tau dimana keberadaan ayahnya dan menjadikan mereka sebagai tawanan yang dapat memberikan berbagai informasi mengenai planet Alien itu.
Alien pun dibawa ke suatu tempat oleh Arion dan menanyai mereka tentang keberadaan ayahnya.
“darimana kalian berasal”! (sambil menunjukkan wajah yang marah)
Alien menjawab, “kami berasal dari planet krastum yang berada di galaxi gress”
“Lalu mengapa klian menyerang planet ku?”
“Kami tidak mengetahuinya, karna kami hanya menerima perintah dari komandan kami.”
Setelah mereka didesak oleh Arion, akhirnya mereka mau mengatakan dimana ayah Arion berada. Mereka mengatakan bahwa ayahnya ditawan di planet mereka yang berada di galaxi cesar dan planet mereka bernama early.
Setelah mendapatkan informasi itu, Arion bersama pasukannya berangkat menuju planet early. Arion membawa alien itu untuk menunjukkan dimanakah letak galaxi dan planet mereka. Setelah sekian lama melakukan perjalanan ahirnya merekapun sampai di planet early dan mereka segera melakukan pendaratan di plenet itu.
Setelah mereka melakukan pendaratan, Arion meminta kepada para alien yang ditawannya untuk menunjukkan dimana tempat mereka menawan ayahnya.
Ketika Arion sampai ke markas mereka, Arion telah bersiap menyerang para alien, namun para alien tidak menginginkan adanya peperangan lagi, karena para alien telah banyak yang menjadi korban peperangan. para alien menawarkan unruk bertukar tawanan saja.
Arion setuju dengan penawaran itu. Ahirnya ayah Arion dibebaskan dan tawanan Arion pun juga dibebaskan dan mereka sepakat untuk tidak saling mengganggu satu sama lain.
Dengan ayah dan pasukannya, Arion kembali ke Imperium Rasi Arion dan memerintah kembali disana. Ahirnya setelah mereka sampai, mereka disambut oleh para rakyatnya. dan merekapun kini bisa hidup damai seperi dulu lagi.
~^_^tamat^_^~


Selengkapnya...

Sunday, January 10, 2010

definisi dan unsur-unsur npuisi, jejenis-jenis dan contoh puisi

PUISI: DEFINISI DAN UNSUR-UNSURNYA

sumber:http://endonesa.wordpress.com

1. Pengertian

Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa.



Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.

Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut.

(1) Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya.

(2) Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.

(3) Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur.

(4) Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).

(5) Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam.

Dari definisi-definisi di atas memang seolah terdapat perbedaan pemikiran, namun tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:7) menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat garis-garis besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinas, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur.



2. Unsur-unsur Puisi

Berikut ini merupakan beberapa pendapat mengenai unsur-unsur puisi.

(1) Richards (dalam Tarigan, 1986) mengatakan bahwa unsur puisi terdiri dari (1) hakikat puisi yang melipuiti tema (sense), rasa (feeling), amanat (intention), nada (tone), serta (2) metode puisi yang meliputi diksi, imajeri, kata nyata, majas, ritme, dan rima.

(2) Waluyo (1987) yang mengatakan bahwa dalam puisi terdapat struktur fisik atau yang disebut pula sebagai struktur kebahasaan dan struktur batin puisi yang berupa ungkapan batin pengarang.

(3) Altenberg dan Lewis (dalam Badrun, 1989:6), meskipun tidak menyatakan secara jelas tentang unsur-unsur puisi, namun dari outline buku mereka bisa dilihat adanya (1) sifat puisi, (2) bahasa puisi: diksi, imajeri, bahasa kiasan, sarana retorika, (3) bentuk: nilai bunyi, verifikasi, bentuk, dan makna, (4) isi: narasi, emosi, dan tema.

(4) Dick Hartoko (dalam Waluyo, 1987:27) menyebut adanya unsur penting dalam puisi, yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan unsur sintaksis puisi. Unsur tematik puisi lebih menunjuk ke arah struktur batin puisi, unsur sintaksis menunjuk ke arah struktur fisik puisi.

(5) Meyer menyebutkan unsur puisi meliputi (1) diksi, (2) imajeri, (3) bahasa kiasan, (4) simbol, (5) bunyi, (6) ritme, (7) bentuk (Badrun, 1989:6).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur puisi meliputi (1) tema, (2) nada, (3) rasa, (4) amanat, (5) diksi, (6) imaji, (7) bahasa figuratif, (8) kata konkret, (9) ritme dan rima. Unsur-unsur puisi ini, menurut pendapat Richards dan Waluyo dapat dipilah menjadi dua struktur, yaitu struktur batin puisi (tema, nada, rasa, dan amanat) dan struktur fisik puisi (diksi, imajeri, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, dan rima). Djojosuroto (2004:35) menggambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Puisi sebagai struktur

Berdasarkan pendapat Richards, Siswanto dan Roekhan (1991:55-65) menjelaskan unsur-unsur puisi sebagai berikut.



2.1 Struktur Fisik Puisi

Adapun struktur fisik puisi dijelaskan sebagai berikut.

(1) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

(2) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Geoffrey (dalam Waluyo, 19987:68-69) menjelaskan bahwa bahasa puisi mengalami 9 (sembilan) aspek penyimpangan, yaitu penyimpangan leksikal, penyimpangan semantis, penyimpangan fonologis, penyimpangan sintaksis, penggunaan dialek, penggunaan register (ragam bahasa tertentu oleh kelompok/profesi tertentu), penyimpangan historis (penggunaan kata-kata kuno), dan penyimpangan grafologis (penggunaan kapital hingga titik)

(3) Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.

(4) Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.

(5) Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Soedjito, 1986:128). Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna (Waluyo, 1987:83). Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.

(6) Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup (1) onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya [Waluyo, 187:92]), dan (3) pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.



2.2 Struktur Batin Puisi

Adapun struktur batin puisi akan dijelaskan sebagai berikut.

(1) Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

(2) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

(3) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

(4) Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.


Selengkapnya...

pengertian, jejenis-jenis dan contoh puisi

Sumber: http://endonesa.wordpress.com
jenis,jenis puisi

Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.



PUISI LAMA

Ciri-ciri puisi lama:

*
Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
*
Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
*
Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.



Yang termasuk puisi lama adalah:

*
Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
*
Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
*
Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
*
Seloka adalah pantun berkait.
*
Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
*
Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
*
Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.


PUISI BARU

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:

* Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
* Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
* Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
* Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
* Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
* Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
* Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.


Selengkapnya...

Saturday, January 9, 2010

cerpen

PERSAHABATAN


Pagi hari saat aku terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku melihat keluar. Ivan temanku sudah menunggu diluar rumah kakekku dia mengajakku untuk bermain bola basket.“Ayo kita bermain basket ke lapangan.” ajaknya padaku. “Sekarang?” tanyaku dengan sedikit mengantuk. “Besok! Ya sekarang!” jawabnya dengan kesal.“Sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!”, “Iya tapi.

cepat ya” pintanya.Setelah aku cuci muka, kami pun berangkat ke lapangan yang tidak begitu jauh dari rumah kakekku.“Wah dingin ya.” kataku pada temanku. “Cuma begini aja dingin payah kamu.” jawabnya.Setelah sampai di lapangan ternyata sudah ramai. “Ramai sekali pulang aja males nih kalau ramai.” ajakku padanya. “Ah! Dasarnya kamu aja males ngajak pulang!”, “Kita ikut main saja dengan orang-orang disini.” paksanya. “Males ah! Kamu aja sana aku tunggu disini nanti aku nyusul.” jawabku malas. “Terserah kamu aja deh.” jawabnya sambil berlari kearah orang-orang yang sedang bermain basket.“Ano!” seseorang teriak memanggil namaku. Aku langsung mencari siapa yang memanggilku. Tiba-tiba seorang gadis menghampiriku dengan tersenyum manis. Sepertinya aku mengenalnya. Setelah dia mendekat aku baru ingat. “Bella?” tanya dalam hati penuh keheranan. Bella adalah teman satu SD denganku dulu, kami sudah tidak pernah bertemu lagi sejak kami lulus 3 tahun lalu. Bukan hanya itu Bella juga pindah ke Bandung ikut orang tuanya yang bekerja disana. “Hai masih ingat aku nggak?” tanyanya padaku. “Bella kan?” tanyaku padanya. “Yupz!” jawabnya sambil tersenyum padaku. Setelah kami ngobrol tentang kabarnya aku pun memanggil Ivan. “Van! Sini” panggilku pada Ivan yang sedang asyik bermain basket. “Apa lagi?” tanyanya padaku dengan malas. “Ada yang dateng” jawabku. “Siapa?”tanyanya lagi, “Bella!” jawabku dengan sedikit teriak karena di lapangan sangat berisik. “Siapa? Nggak kedengeran!”. “Sini dulu aja pasti kamu seneng!”. Akhirnya Ivan pun datang menghampiri aku dan Bella.Dengan heran ia melihat kearah kami. Ketika ia sampai dia heran melihat Bella yang tiba-tiba menyapanya. “Bela?” tanyanya sedikit kaget melihat Bella yang sedikit berubah. “Kenapa kok tumben ke Jogja? Kangen ya sama aku?” tanya Ivan pada Bela. “Ye GR! Dia tu kesini mau ketemu aku” jawabku sambil menatap wajah Bela yang sudah berbeda dari 3 tahun lalu. “Bukan aku kesini mau jenguk nenekku.” jawabnya. “Yah nggak kangen dong sama kita.” tanya Ivan sedikit lemas. “Ya kangen dong kalian kan sahabat ku.” jawabnya dengan senyumnya yang manis.Akhinya Bella mengajak kami kerumah neneknya. Kami berdua langsung setuju dengan ajakan Bela. Ketika kami sampai di rumah Bela ada seorang anak laki-laki yang kira-kira masih berumur 4 tahun. “Bell, ini siapa?” tanyaku kepadanya. “Kamu lupa ya ini kan Dafa! Adikku.” jawabnya. “Oh iya aku lupa! Sekarang udah besar ya.”. “Dasar pikun!” ejek Ivan padaku. “Emangnya kamu inget tadi?” tanyaku pada Ivan. “Nggak sih!” jawabnya malu. “Ye sama aja!”. “Biarin aja!”. “Udah-udah jangan pada ribut terus.” Bella keluar dari rumah membawa minuman. “Eh nanti sore kalian mau nganterin aku ke mall nggak?” tanyanya pada kami berdua. “Kalau aku jelas mau dong! Kalau Ivan tau!” jawabku tanpa pikir panjang. “Ye kalau buat Bella aja langsung mau, tapi kalau aku yang ajak susah banget.” ejek Ivan padaku. “Maaf banget Bell, aku nggak bisa aku ada latihan nge-band.” jawabnya kepada Bella. “Oh gitu ya! Ya udah no nanti kamu kerumahku jam 4 sore ya!” kata Bella padaku. “Ok deh!” jawabku cepat.Saat yang aku tunggu udah dateng, setelah dandan biar bikin Bella terkesan dan pamit keorang tuaku aku langsung berangkat ke rumah nenek Bella. Sampai dirumah Bella aku mengetuk pintu dan mengucap salam ibu Bella pun keluar dan mempersilahkan aku masuk. “Eh ano sini masuk dulu! Bellanya baru siap-siap.” kata beliau ramah. “Iya tante!” jawabku sambil masuk kedalam rumah. Ibu Bella tante Vivi memang sudah kenal padaku karena aku memang sering main kerumah Bella. “Bella ini Ano udah dateng” panggil tante Vivi kepada Bella. “Iya ma bentar lagi” teriak Bella dari kamarnya. Setelah selesai siap-siap Bella keluar dari kamar, aku terpesona melihatnya. “Udah siap ayo berangkat!” ajaknya padaku.Setelah pamit untuk pergi aku dan Bella pun langsung berangkat. Dari tadi pandanganku tak pernah lepas dari Bella. “Ano kenapa? Kok dari tadi ngeliatin aku terus ada yang aneh?” tanyanya kepadaku. “Eh nggak apa-apa kok!” jawabku kaget.Kami pun sampai di tempat tujuan. Kami naik ke lantai atas untuk mencari barang-barang yang diperlukan Bella. Setelah selesai mencari-cari barang yang diperlukan Bella kami pun memtuskan untuk langsung pulang kerumah. Sampai dirumah Bella aku disuruh mampir oleh tante Vivi. “Ayo Ano mampir dulu pasti capek kan?” ajak tante Vivi padaku. “Ya tante.” jawabku pada tante Vivi.Setelah waktu kurasa sudah malam aku meminta ijin pulang. Sampai dirumah aku langsung masuk kekamar untuk ganti baju. Setelah aku ganti baju aku makan malam. “Kemana aja tadi sama Bella?” tanya ibuku padaku. “Dari jalan-jalan!” jawabku sambil melanjutkan makan. Selesai makan aku langsung menuju kekamar untuk tidur. Tetapi aku terus memikirkan Bella. Kayanya aku suka deh sama Bella. “Nggak! Nggak boleh aku masih kelas 3 SMP, aku masih harus belajar.” bisikku dalam hati.Satu minggu berlalu, aku masih tetap kepikiran Bella terus. Akhirnya sore harinya Bella harus kembali ke Bandung lagi. Aku dan Ivan datang kerumah Bella. Akhirnya keluarga Bella siap untuk berangkat. Pada saat itu aku mengatakan kalau aku suka pada Bella.“Bella aku suka kamu! Kamu mau nggak kamu jadi pacarku” kataku gugup.“Maaf ano aku nggak bisa kita masih kecil!” jawabnya padaku. “Kita lebih baik Sahabatan kaya dulu lagi aja!”Aku memberinya hadiah kenang-kenangan untuknya sebuah kalung. Dan akhirnya Bella dan keluarganya berangkat ke Bandung. Walaupun sedikit kecewa aku tetap merasa beruntung memiliki sahabat seperti Bella. Aku berharap persahabatan kami terus berjalan hingga nanti
Selengkapnya...

contoh surat perjanjian

PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH

Pada hari ini, kamis, tanggal tujuh bulan agustus tahun dua ribu delapan, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. , swasta, bertempat tinggal di , dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya akan disebut juga sebagai Pihak Pertama
2. Ali Akbar , Konsultan SEO - Internet, bertempat tinggal di Jl. Sawah Baru No.15 Rt.003/011, Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Kotamadya

Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta, dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya akan disebut sebagai Pihak Kedua

Kedua belah pihak dengan ini menerangkan bahwa Pihak Pertama menjual kepada Pihak Kedua berupa bangunan dan tanah yang berdiri diatas Sertifikat Hak Milik No _______________ yang terletak di ,

Kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian ini dengan syarat-syarat sebagai berikut

Pasal 1 Perpindahan Kepemilikan

1. Perjanjian jual beli ini berlaku lima hari setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan akan berakhir setelah rumah berpindah status kepemilikannya kepada pihak kedua.
2. Proses perpindahan kepemilikan rumah akan diurus oleh pihak kedua berikut tanggungan yang timbul dan pihak pertama hanya akan membantu kelancaran kepengurusan saja.
3. Perpindahan kepemilikan hanya akan diproses setelah semua kewajiban pihak kedua dipenuhi.

Pasal 2 Nilai Jual Bangunan dan Tanah

1. Rumah dijual seharga Rp 1.200.000.000
2. Uang muka penjualan rumah adalah sebesar Rp 270.000.000 yang harus sudah dibayar oleh Pihak Kedua secara tunai oleh Pihak Pertama pada saat ditandatanganinya perjanjian ini
3. Pembayaran berikutnya akan dilakukan 2 (dua) bulan dari tanggal penandatangan perjanjian ini untuk kepengurusan KPR oleh Pihak Kedua
4. Pembayaran dianggap lunas bila pembayaran sudah mencapai nilai jual yang telah disepakati

Pasal 3 Keterlambatan Bayar

1. Keterlambatan pembayaran dari tanggal pada pasal 2 butir (3) akan dikenakan pembatalan perjanjian jual beli

Pasal 4 Kewajiban-Kewajiban Lain

1. Pihak Pertama wajib membayar iuran Pajak Bumi dan Bangunan sampai proses pemindahan kepemilikan selesai

2. Pihak Kedua wajib membayar iuran listrik rumah dan iuran warga setempat

3. Pihak Kedua tidak diperkenankan untuk mengubah fungsi serta peruntukkan sebagai rumah tinggal sampai pembayaran dianggap lunas

Pasal 5 Lain-lain

1. Pihak Kedua atas tanggungan sendiri dapat melakukan perubahan pada rumah yang tidak akan mengubah konstruksi dan NJOP dan tambahan tersebut harus merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan menjadi milik Pihak Pertama
2. Perubahan sebagaimana dimaksud dalam butir (1) harus dengan ijin tertulis dari Pihak Pertama
3. Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua bahwa selama masa perjanjian ini berlaku, Pihak Kedua tidak akan mendapatkan tuntutan dan atau gugatan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak atas tanah dan rumah tersebut
4. Pihak kedua akan mendapatkan hak kepemilikan secara penuh apabila pembayaran telah dinyatakan lunas
5. Segala kerusakan kecil maupun besar dari rumah tersebut menjadi tanggungan sepenuhnya dari Pihak Kedua tanpa kecuali
6. Segala ketentuan yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur selanjutnya dalam addendum/amandemen yang merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian ini dan akan diputuskan secara bersama
7. Apabila terjadi sengketa atas isi dan pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah
8. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil, maka kedua belah pihak sepakat untuk memilih domisili hukum dan tetap di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan dihadiri saksi-saksi yang dikenal oleh kedua belah pihak serta dibuat dalam rangkap dua bermateri cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Semoga ikatan perjanjian ini membawa berkah bagi semua pihak.

Pihak Pertama Pihak Kedua

Ali Akbar

Saksi

1. Saksi Pihak Pertama 2. Saksi Pihak Kedua
by: www.aliakbarpakarseo.com
Selengkapnya...