English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Friday, January 15, 2010

contoh proposal penawaran kerjasama

PROPOSAL PENAWARAN


LATAR BELAKANG


Berkaitan dengan akan diselenggarakannya proses Penerimaan dan Pengenalan Mahasiswa Baru (OSPEK) di Kampus FMIPA UNPAD tahun 2007, kami atas nama MG Clothing menawarkan jasa dan produk pembuatab garment sebagai perlengkapan dalam kegiatan tersebut. Sebagai informasi, perusahaan kami telah berdiri sejak tahun 1998 dan telah memproduksi garment stuff untuk promosi atau keperluan instansi, sekolah, perusahaan swasta hingga produk-produk untuk brand dan department store terkemuka. Kami tidak banyak mengungkapkan jani-janji ataupun membagakan diri disini, tetapi biarlah produk kami yang membuktikannya.


MAKSUD DAN TUJUAN


Besar harapan kami agar tercipta sebuah jalinan kerjasama yang dapat menguntungkan kedua belah pihak, yang mana Insya Allah kami siap membantu dalam hal pengadaan Atribut untuk kepentingan Proses Penerimaan dan Pengenalan Mahasiswa Baru (OSPEK) di Kampus FMIPA UNPAD.




DATA PERUSAHAAN


Nama : MG Clothing

Alamat : Jalan Kopo No 32, Bandung

telp. : 02291230640


MG Clothing didirikan pada tahun 1993, Konveksi, Supplier, Percetakan serta Consultan adalah bisnis utama MG, yang dikembangkan dengan menjunjung tinggi tanggung jawab kerja. Kekecewaan klien adalah hal nomor satu yang dihindari, sehingga untuk setiap langkah yang diambil, kepuasan klien menjadi satu-satunya acuan. MG dibangun di atas dasar pengalaman matang para pendirinya serta didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya.


PERSETUJUAN KERJA


Pemesanan akan dituangkan dalam PO dan MOU pembayaran, yaitu:

Pembayaran I, DP 50% pd saat PO dikeluarkan.

Pembayaran II, pelunasan max 14 hari dari tanggal Faktur. ( atau sesuai dengan agreement/perjanjian tertulis )

Harga dapat disesuaikan dengan jumlah order sebenarnya (negotiable).


PENUTUP


Akhirnya tanpa mengurangi rasa hormat, kami akan sangat berterima kasih apabila pihak bapak dapat memberikan balasan berupa jawaban atas penawaran yang kami ajukan. Atas perhatiannya kami ucapakan banyak terima kasih.




Hormat kami

Asisten Marketing

Manager



Erik Arianto

(sumber:http://erikarianto.wordpress.com)
Selengkapnya...

pengertian proposal

Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail..

Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis:
Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca

(sumber:http://chandil.wordpress.com)
Selengkapnya...

Pengertian Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra atau cerita, namun turut menentukan bentuk dan isi suatu karya/cerita. Unsur ekstrinsik meliputi agama, politik, sejarah, budaya.

(sumber:http://118.98.173.102/web2008/_sma/indonesia/bindo8/pengertianunsurekstrinsik.php)


Selengkapnya...

Unsur Intrinsik

Pengertian

Yang dimaksud unsur-unsur intrinsik adalah unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud analisis intrinsik adalah mencoba memahami suatu karya sastra berdasarkan informasi-informasi yang dapat ditemukan di dalam karya sastra aitu atau secara eksplisit terdapat dalam karya sastra. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa suatu karya sastra menciptakan duianya sendiri yang berberda dari dunia nyata. Segala sesuatu yang terdapat dalam dunia karya sastra merupakan fiksi yang tidak berhubungan dengan dunia nyata. Karena menciptakan dunianya sendiri, karya sastra tentu dapat dipahami berdasarkan apa yang ada atau secara eksplisit tertulis dalam teks tersebut.Pada umumnya para ahli sepakat bahwa unsur intrinsik terdiri daria. Tokoh dan penokohan/perwatakan tokoh
. Tema dan amanatc. Latard. Alure. Sudut pandang/gaya penceritaaanBerikut ini akan dijelaskan secara ringkas unsur-unsur tersebut
I. TOKOH
Yang dimaksud dengan tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa atau lakukan dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan.Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita. Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu

a. Tokoh sentral protagonis. Tokoh sentral protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai pisitif.

b. Tokoh sentral antagonis. Tokoh sentral antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.

Tokoh bawahan adalah tokoh-tokoh yang mendukung atau membantu tokoh sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu

a. Tokoh andalan. Tokoh andalan adalah tokoh bawahan yang menjadi kepercataan tokoh sentral (protagonis atau antagonis).

b. Tokoh tambahan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam peristiwa cerita.

c. Tokoh lataran. Tokoh lataran adalah tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai latar cerita saja.

Berdasarkan cara menampikan perwatakannya, tokoh dalam cerita dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

a. Tokoh datar/sederhana/pipih. Yaitu tokoh yang diungkapkan atau disoroti dari satu segi watak saja. Tokoh ini bersifat statis, wataknya sedikit sekali berubah, atau bahkan tidak berubah sama sekali (misalnya tokoh kartun, kancil, film animasi).

b. Tokoh bulat/komplek/bundar. Yaitu tokoh yang seluruh segi wataknya diungkapkan. Tokoh ini sangat dinamis, banyak mengalami perubahan watak.

II. PENOKOHAN
Yang dimaksud penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Ada beberapa metode penyajian watak tokoh, yaitu

a. Metode analitis/langsung/diskursif. Yaitu penyajian watak tokoh dengan cara memaparkan watak tokoh secara langsung.

b. Metode dramatik/taklangsung/ragaan. Yaitu penyajian watak tokoh melalui pemikiran, percakapan, dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang. Bahkan dapat pula dari penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau tempat tokoh.

c. Metode kontekstual. Yaitu penyajian watak tokoh melalui gaya bahasa yang dipakai pengarang.

Menurut Jakob Sumardjo dan Saini KM., ada lima cara menyajikan watak tokoh, yaitu

a. Melalui apa yang dibuatnya, tindakan-tindakannya, terutama abagaimana ia bersikap dalam situasi kritis.

b. Melalui ucapana-ucapannya. Dari ucapan kita dapat mengetahui apakah tokoh tersebut orang tua, orang berpendidikan, wanita atau pria, kasar atau halus.

c. Melalui penggambaran fisik tokoh.

d. Melalui pikiran-pikirannya

e. Melalui penerangan langsung.Tokoh dan latar memang merupakan dua unsur cerita rekaan yang erat berhubungan dan saling mendukung.

III. ALUR
Alur adalah urutaan atau rangkaian peristiwa dalam cerita rekaan. Urutan peristiwa dapat tersusun berdasarkan tiga hal, yaitu

a. Berdasarkan urutan waktu terjadinya. Alur dengan susunan peristiwa berdasarkan kronologis kejadian disebut alur linear

b. Berdasarkan hubungan kausalnya/sebab akibat. Alur berdasarkan hubungan sebab-akibat disebut alur kausal.

c. Berdasarkan tema cerita. Alur berdasarkan tema cerita disebut alur tematik.

Struktur Alur
Setiap karya sastra tentu saja mempunyai kekhususan rangkaian ceritanya. Namun demikian, ada beberapa unsur yang ditemukan pada hampir semua cerita. Unsur-unsur tersebut merupakan pola umum alur cerita. Pola umum alur cerita adalah
a. Bagian awal1. paparan (exposition)2. rangsangan (inciting moment)3. gawatan (rising action)
b. Bagian tengah4. tikaian (conflict)5. rumitan (complication)6. klimaks
c. Bagian akhir7. leraian (falling action)8. selesaian (denouement)
Bagian Awal Alur
Jika cerita diawali dengan peristiwa pertama dalam urutan waktu terjadinya, dikatakan bahwa cerita itu disusun ab ovo. Sedangkan jika yang mengawali cerita bukan peristiwa pertama dalam urutan waktu kejadian dikatakan bahwa cerita itu dudun in medias res.Penyampaian informasi pada pembaca disebut paparan atau eksposisi. Jika urutan konologis kejadian yang disajikan dalam karya sastra disela dengan peristiwa yang terjadi sebelumnya, maka dalam cerita tersebut terdapat alih balik/sorot balik/flash back. Sorot balik biasanya digunakan untuk menambah tegangan/gawatan, yaitu ketidakpastian yang berkepanjangan dan menjadi-jadi. Dalam membuat tegangan, penulis sering menciptakan regangan, yaitu proses menambah ketegangan emosional, sering pula menciptakan susutan, yaitu proses pengurangan ketegangan. Sarana lain yang dapat digunakan untuk menciptakan tegangan adalah padahan (foreshadowing), yaitu penggambaran peristiwa yang akan terjadi.

Bagian Tengah Alur
Tikaian adalah perselisihan yang timbul sebagai akibat adanya dua kekuatan yang bertentangan. Perkembangan dari gejala mula tikaian menuju ke klimaks cerita disebut rumitan. Rumitan mempersiapkan pembaca untuk menerima seluruh dampak dari klimaks. Klimaks adalah puncak konflik antartokoh cerita.

Bagian Akhir Alur
Bagian sesudah klimaks adalah leraian, yaitu peristiwa yang menunjukkan perkembangan peristiwa ke arah selesaian. Selesaian adalah bagian akhir atau penutup cerita.Dalam membangun peristiwa-peristiwa cerita, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan agar alur menjadi dinamis. Faktor-faktor penting tersebut adalaha. faktor kebolehjadian (pausibility). Yaitu peristiwa-peristiwa cerita sebaiknya meyakinkan, tidak selalu realistik tetapi masuk akal. Penyelesaian masalah pada akhir cerita sesungguhnya sudah terkandung atau terbayang di dalam awal cerita dan terbayang pada saat titik klimaks.b. Faktor kejutan. Yaitu peristiwa-peristiwa sebaiknya tidak dapat secara langsung ditebak/dikenali oleh pembaca.c. Faktor kebetulan. Yaitu peristiwa-peristiwa tidak diduga terjadi, secara kebetulan terjadi.Kombinasi atau variasi ketiga faktor tersebutlah yang menyebabkan peristiwa-peristiwa cerita menjadi dinamis.Selain itu ada hal yang harus dihindari dalam alur, yaitu lanturan atau digresi. Lanturan atau digresi adalah peristiwa atau episode yang tidak berhubungan dengan inti cerita atau menyimpang dari pokok persoalan yang sedang dihadapi dalam cerita.

Macam Alur
Pada umumnya orang membedakan alur menjadi dua, yaitu alur maju dan alur mundur. Yang dimaksud alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian. Sedangkan yang dimaksud alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian. Pembagian seperti itu sebenarnya hanyalah salah satu pembagian jenis alur yaitu pembagian alur berdasarkan urutan waktu. Secara lebih lengkap dapat dikatakan bahwa ada tiga macam alur, yaitua. alur berdasarkan urutan waktub. alur berdasarkan urutan sebab-akibatc. alur berdasarkan tema. Dalam cerita yang beralur tema setiap peristiwa seolah-olah berdiri sendiri. Kalau salah satu episode dihilangkan cerita tersebut masih dapat dipahami. Dalam hubungannya dengan alur, ada beberapa istilah lain yang perlu dipahami. Pertama, alur bawahan. Alur bawahan adalah alur cerita yang ada di samping alur cerita utama. Kedua, alur linear. Alur linear adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang susul-menyusul secara temporal. Ketiga, alur balik. Alur balik sama dengan sorot balik atau flash back. Keempat, alur datar. Alur datar adalah alur yang tidak dapat dirasakan adanya perkembangan cerita dari gawatan, klimaks sampai selesaian. Kelima, alur menanjak. Alur menanjak adalah alur yang jalinan peristiwanya semakin lama semakin menanjak atau rumit.

IV. LATAR
Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar meliputi penggambaran letak geografis (termasuk topografi, pemandangan, perlengkapan, ruang), pekerjaan atau kesibukan tokoh, waktu berlakunya kejadian, musim, lingkungan agama, moral, intelektual, sosial, dan emosional tokoh.

MACAM LATAR

Latar dibedakan menjadi dua, yaitu
1. Latar fisik/material. Latar fisik adalah tempat dalam ujud fisiknya (dapat dipahami melalui panca indra).Latar fisik dapat dibedakan menjadi dua, yaitua. Latar netral, yaitu latar fisik yang tidak mementingkan kekhususan waktu dan tempat.
2. Latar spiritual, yaitu latar fisik yang menimbulkan dugaan atau asosiasi pemikiran tertentu.
3. Latar sosial. Latar sosial mencakup penggambaran keadaan masyarakat, kelompok sosial dan sikap, adat kebiasaan, cara hidup, bahasa, dan lain-lain.

FUNGSI LATAR

Ada beberapa fungsi latar, antara lain
1. memberikan informasi situasi sebagaimana adanya
2. memproyeksikan keadaan batin tokoh
3. mencitkana suasana tertentu
4. menciptakan kontras

V. TEMA DAN AMANAT

Gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra disebut tema. Ada beberapa macam tema, yaitua. Ada tema didaktis, yaitu tema pertentangan antara kebaikan dan kejahatanb. Ada tema yang dinyatakan secara eksplisitc. Ada tema yang dinyatakan secara simbolikd. Ada tema yang dinyatakan dalam dialog tokoh utamanya. Dalam menentukan tema cerita, pengarang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain, minat pribadi selera pembaca, keinginan penerbit atau penguasa Kadang-kadang terjadi perbedaan antara gagasan yang dipikirkan oleh pengarang dengan gagasan yang dipahami oleh pembaca melalui karya sastra. Gagasan sentral yang terdapat atau ditemukan dalam karya sastra disebut makna muatan, sedangkan makna atau gagasan yang dimaksud oleh pengarang (pada waktu menyusun cerita tersebut) disebut makna niatan.Ada beberapa faktor yang menyebabkan makna aniatan kadang-kadang tidak sama dengan makna muatana. pengarang kurang pandai menjabarkan tema yang dikehendakinya di dalam karyanya.b. Beberapa pembaca berbeda pendapat tentang gagasan dasar suatu karta.Yang diutamakan adalah bahwa penafsiran itu dapat dipertanggungjawabkan dengan adanya unsur-unsur di dalam karya sastra yang menunjang tafsiran tersebut.Dalam suatu karya sastra ada tema sentral dan ada pula tema samapingan. Yang dimaksud tema sentral adalah tema yang menjadi pusat seluruh rangkaian peristiwa dalam cerita. Yang dimaksud tema sampingan adalah tema-tema lain yang mengiringi tema sentral.Ada tema yang terus berulang dan dikaitkan dengan tokoh, latar, serta unsur-unsur lain dalam cerita. Tema semacam itu disebut leitmotif. Leitmotif ini mengantar pembaca pada suatu amanat. Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Amanat dapat disampaikan secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir, dapat pula secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran, larangan yang berhubungan dengan gagasan utama cerita.

VI. POINT OF VIEW

Bennison Gray membedakan pencerita menjadi pencerita orang pertama dan pencerita orang ketiga.1. Pencerita orang pertama (akuan).Yang dimaksud sudut pandang orang pertama adalah cara bercerita di mana tokoh pencerita terlibat langsung mengalami peristiwa-peristiwa cerita. Ini disebut juga gaya penceritaan akuan.Gaya penceritaan akuan dibedakan menjadi dua, yaitu

1. Pencerita akuan sertaan, yaitu pencerita akuan di mana pencnerita menjadi tokoh sentral dalam cerita tersebut.
Pencerita akuan taksertaan, yaitu pencerita akuan di mana pencerita tidak terlibat menjadi tokoh sentral dalam cerita tersebut.
2. Pencerita orang ketiga (diaan).Yang dimaksud sudut pandang orang ketiga adalah sudut pandang bercerita di mana tokoh pencnerita tidak terlibat dalam peristiwa-peristiwa cerita. Sudut pandang orang ketiga ini disebut juga gaya penceritaan diaan. Gaya pencerita diaan dibedakan menjadi dua, yaitu

Pencerita diaan serba tahu, yaitu pencerita diaan yang tahu segala sesuatu tentang semua tokoh dan peristiwa dalam cerita. Tokoh ini bebas bercerita dan bahkan memberi komentar dan penilaian terhadap tokoh cerita.
Pencerita diaan terbatas, yaitu pencerita diaan yang membatasi diri dengan memaparkan atau melukiskan lakuan dramatik yang diamatinya. Jadi seolah-olah dia hanya melaporkan apa yang dilihatnya saja.
Kadang-kadang orang sulit membedakan antara pengarang dengan tokoh pencerita. Pada prinsipnya pengarang berbeda dengan tokoh pencerita. Tokoh pencerita merupakan individu ciptaan pengarang yang mengemban misi membawakan cerita. Ia bukanlah pengarang itu sendiri. Jakob Sumardjo membagi point of view menjadi empat macam, yaitua. Sudut penglihatan yang berkuasa (omniscient point of view). Pengarang bertindak sebagai pencipta segalanya. Ia tahu segalanya.
b. Sudut penglihatan obyektif (objective point of view). Pengarang serba tahu tetapi tidak memberi komentar apapun. Pembaca hanya disuguhi pandangan mata, apa yang seolah dilihat oleh pengarang.
c. Point of view orang pertama. Pengarang sebagai pelaku cerita.
d. Point of view peninjau. Pengarang memilih salah satu tokohnya untuk bercerita. Seluruh kejadian kita ikuti bersama tokoh ini. Menurut Harry Shaw, sudut pandang dalam kesusastraan mencakupa. Sudut pandang fisik. Yaitu sudut pandang yang berhubungan dengan waktu dan ruang yang digunakan pengarang dalam mendekati materi cerita.
b. Sudut pandang mental. Yaitu sudut pandang yang berhubungan dengan perasaan dan sikap pengarang terhadap masalah atau peristiwa yang diceritakannya.c. Sudut pandang pribadi. Adalah sudut pandang yang menyangkut hubungan atau keterlibatan pribadi pengarang dalam pokok masalah yang diceritakan. Sudut pandang pribadi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pengarang menggunakan sudut pandang tokoh sentral, pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, dan pengarang menggunakan sudut pandang impersonal (di luar cerita). Menurut Cleanth Brooks, fokus pengisahan berbeda dengan sudut pandang. Fokus pengisahan merupakan istilah untuk pencerita, sedangkan sudut pandang merupakan istilah untuk pengarang. Tokoh yang menjadi fokus pengisahan merupakan tokoh utama cerita tersebut. Fokus pengisahan ada empat, yaitua.
a. Tokoh utama menyampaikan kisah dirinya.
b. Tokoh bawahan menyampaikan kisah tokoh utama.
c. Pengarang pengamat menyampaikan kisah dengan sorotan terutama kepada tokoh utama.
d. Pengarang serba tahu
(sumber:http://aldonsamosir.wordpress.com)
Selengkapnya...

Wednesday, January 13, 2010

Bangga Indonesia

BANGGA INDONESIA

Indonesia adalah negaraku, nagara tempat aku dilahirkan dibesarkan dan tempatku menuntut ilmu.negri yang sangat indah dan subur dan begitu banyak menyimpan kekayaan alam dan kekeyaa budaya lokal. sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagiku terlahir di indonesia , tapi bukan berarti jika kita memiliki begitu banyak kebudayaan dan sumber daya alam lantas kita membiarkan bangasa lain mengklaim budaya dan mengexploitasi sumber daya alam kita. sudah menjadi tugas dan kewjiban kita sebagai generasi muda untuk melestarikan budaya kita, kalau generasi muda saja tidak mau untuk mengenal bangsanya sendiri, mau jadi apa negara kita di masa yang akan datang?
Banyak anak muda Indonesia yang tidak mengerti budayanya sendiri, bahkan tidak mau tahu. Mungkin ketidak tahuan kita akan budaya kita sendiri itulah menyebabkan bangsa lain berani untuk mengklaim budaya kita. Apakah kita mau hal seperti itu terulang kembali dikemudian hari? tentu tidak kan?. seharusnya kita bangga karna indonesia memiliki begitu banyak kebudayaan, dan bukan sebagai bangsa yang haya bisa mengklaim budaya bangsa lain saja.masalah lain yang dihadapi olek bangsa kita adalah banyaknya anak muda Indonesia yang lebih bangga mengenakan atau mamakai produk-produk asing daripada produk lokal, padahal kualitas produk lokal tidaklah kalah dibandingkan dengan produk asing, kabanggaan yang semacam itu bisa memperburuk keadaan ekonomi di Indonesia,apalagi tahun ini kita akan menghadapi persaingaaan global. oleh karena itu, sudah saatnyalah kita sebagai anak muda merasa bangga dengan bangsa kita sendiri dan mari kita tunjukkan pada dunia bahwa indonesia adalah negara yang kreatif dan bisa dibanggakan.

Selengkapnya...

ARION X12

Arion X12 adalah seorang android, manusia setengah mesin. Dia hidup di rasi Arion sektor 22, dia putra Arion X2 yang menguasai Imperium Rasi Arion.
suatu hari arion X2 berbicara kepada arion X12, “selama berabad-abad imperium sangatlah damai, kamu harus bisa menjaga peerdamaian di imperium ini. “ namun kedamaian itu mulai terusik, Pada tahun 2100 tersebut kakaisarannya diserang oleh bangsa alien, namun Arion dan bangsa android tidak siap atas serangan tersebut dan Arion X2 melawan para alien itu tanpa kesiapan sama sekali, ahirnya bangsa android ditaklukkan oleh para alien dan Arion X2 ditawan oleh para alien. ”ayah….” seru Arion X12 sambil terus melihat pesawat alien yang membawa ayahnya pergi.
Arion X12 bingung dan sama sekali tidak ia mengerti , apakah sebenarnya tujuan para alien tersebut menyerang imperium rasi Arion dan menculik ayahnya sebagai tawanan. Ayahnya dibawa oleh bangsa alien ketempat yang tidak diketahui oleh bangsa Android. Karena hal itu, ahirnya Arion X12 memutuskan untuk menggantikan ayahnya sebagai penguasa Imperium Rasi Arion.
“Aku akan menggantikan ayahku sebagai pemimpin di imperium ini’’ seru Arion sambil mengacungkan jarinya ke atas. Rakyatnya pun setuju karena selama ini yang mereka tahu Arion X12 tidak pernah melakukan hal- hal aneh yang bisa merusak kepercayaan mereka.
Sambil memikirkan apa yang harus dilakukkannya sebagai seorang pemimpin, setiap hari dia juga memikirkan bagaimana dia bisa mengetahui dimanakah para alien itu berasal, agar dia bisa menyelamatkan ayahnya.
***
Setiap hari Arion merenung dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri, dimanakah sebenarnya ayahnya dibawa. “dimanakah para alien itu menawan ayahku?” kata-kata itulah yang selalu diakatakan setiap kali dia ingat ayahnya. Dia Sebenarnya ingin mencari keberadaan ayahnya, setiap hari dia juga memikirkan cara untuk mencari ayahnya dan bisa menyelamatkannya. tapi dia tidak tahu di galaxi mana dan planet manakah para alien itu berasal. “Andai aku tahu keberadaan ayahku?!.”
Arion mengumpulkan para abdi-abdinya untuk membicarakan dan meminta pendapat mereka tentang cara bagaimana agar dia bisa mengetahui keberadaan ayahnya.
“apakah kalian tahu bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui keberadaan para elien itu dan bisa menyelamatkan ayahku kembali?” Tanya arion kepada para abdi-abdinya.
Salah seorang dari abdinya memberikan usulan, “ bagaimana kalau kita jelajahi saja galaxy di jagad raya ini?”
Awalnya Arion ragu dengan usulan tersebut, namun karna tiada cara lain lagi, dan tekad Arion yang begitu keras ingin menemukan ayahnya, Ahirnya Arion pun memutuskan untuk menjelajahi galaxi demi menemukan ayahnya kembali. Dia berangkat dengan membawa pasukan yang sangat banyak agar ketika mereka bertemu dengan para alien itu, mereka sudah siap untuk membebaskan ayahnya.
Tapi setelah sekian tahun mereka menjelajahi berbagai galaxi di jagad raya, mereka tidak menemukan planet dimana para alien itu berasal. Akhirnya dia bersama pasukannya memutuskan untuk kembali ke Imperium Rasi Arion untuk kembali memimpin disana. Ketika dia sampai di Imperium Rasi Arion dia sangat terkejut melihat para alien yang telah menculik ayahnya itu, telah menguasai bangsanya dan memperbudak rakyat. Rakyatnya tidak berani malawan para alien, karena mereka telah ditinggal oleh kaisar mereka.
Arion merasa tidak terima dengan semua ini. Ia meminta kepada rakyatnya untuk berani memerangi bangsa Alien meskipun awalnya rakyatnya tidak berani melawan bangsa Alien itu sedikitpun. Akan tetapi melihat kegigihan Arion X12 sebelumnya yang bersikeras untuk mencoba memimpin rakyatnya dan mencari ayahnya, rakyatnya setuju.
Peperangan tidak dapat terhindarkan lagi, rakyat Imperium Rasi Orion menyerang para alien dengan semua persenjataan yang ada. Awalnya rakyat Imperium Rasi Arion beserta Arion X12 ragu karena melihat senjata yang dipunyainya tidak selengkap dan tidak secanggih senjata bangsa Alien. Namun Arion dan pasukannya tidak gentar sama sekali untuk menghadapi para alien itu. Arion yakin dia dan pasukannya dapat memenangkan pertempuran itu.
Pertempuran ini berlangsung sangat sengit sehingga banyak yang gugur dari kedua belah pihak. Tapi karena semangat rakyat Imperium Rasi Orion yang membara, peperangan ini dimenangkan oleh Arion bersama pasukannya. Tapi sayangnya, para alien yang selamat barhasil melarikan diri ke planet mereka lagi.
setelah peperangan usai Arion manyerukan lagi kepada rakyatnya, “kalian harus berani memerangi para alien itu meskipun aku tidak bersama kalian.” Dia menyerukan hal itu Karena dia yakin bahwa para alien itu pasti akan datang kembali dengan membawa pasukan yang lebih banyak lagi. Oleh karena itu mereka harus siap untuk berperang setiap saat.
***
Hal yang di takutkan oleh Arion pun terjadi, para alien itu datang kembali dan membawa pasukan yang jauh lebih bayak dari sebelumnya. Oleh karena itu, peperangan kali ini dirasa akan lebih berat. Perang kali ini membuat Imperium Rasi Arion porak poranda, selain itu juga banyak rakyat dan pasukannya berguguran. Itu semua membuat Arion bingung, apakah dia harus meneruskan peperangan ini ataukah menyerah kepada alien?
Berhari- hari ia berpikir. Semakin hari berpikir, ia semakin tidak tega melihat pasukannya banyak yang berguguran. Ya, terpaksa Arion menyerah kepada para alien.
Kemenangan para alien menandakan bahwa Imperium saat ini dikuasai kembali oleh para alien. Dengan demikian rakyatnya menjadi budak bagi para alien. Para alien memperlakukan rakyat Arion dengan semena- mena tanpa mengenal belas kasihan.
***
Pada suatu malam Arion mengadakan pertemuan dengan para pasukannya dengan sembunyi-sembunyi. Pertemuan itu membahas rencana penyerangan kepada para alien. Agar Arion dan rakyatnya bisa hidup damai seperti dulu lagi.
Namun naas, ketika mereka melakukan pertemuan, mereka dipergoki oleh para alien dan Arionpun dibawa oleh para alien ke suatu tempat untuk dipenjarakan. Arion terus merenung didalam penjara sambil berfikir bagaimana dia dapat malarikan diri dari penjara itu dan bisa membebaskan Imperium Rasi Arion dari kekuasaan para alien.
***
Di tempat yang lain, rakyat Arion yang merasa sangat tidak terima dengan perlakuan para Alien itu mengadakan pertemuan singkat. Pembahasan mereka kali ini adalah penyerangan untuk pasukan Alien.
Salah seorang rakyat yang dipercaya bisa memimpin berseru, “kita semua merupakan rakyat yang harga dirinya terinjak. Semua makhluk berhak untuk mendapatkan perlakuan yang baik di sebuah Imperium. Tidak berbeda juga dengan kita. Kita tidak boleh tinggal diam dengan semua ini!”
“iya, bagaimana kalau kita mengadakan perang lagi melawan bangsa Alien itu?” seru rakyat yang lain.
Rapat ini berlangsung sangat seru karena begitu banyak rakyat yang antusias sekali. Maka banyak ide yang terlontar. Sang pemimpin sempat tertarik dengan ide salah satu rakyatnya. Ide itu adalah membebaskan Arion dan kemudian secara sembunyi- sembunyi menyerang bangsa Alien.
Saat itu juga sang pemimpin memberanikan diri untuk membebaskan Arion. Dia mendatangi penjara yang kebetulan penjaganya sedang tertidur pulas.
***
Dari kejauhan Arion melihat sosok yang mendekati penjara tempatnya disekap. Sosok itu tidak dapat dilihat dengan jelas, dia mengira itu adalah sosok alien, namun ketika dia sudah mendekat, ternyata dia adalah salah satu abdinya yang datang untuk membebaskannya.
Dengan bantuan abdinya yang dianggap sang pemimpin oleh rakyat yang lain, Arion keluar dari penjara. Mereka segera keluar dari tempat itu dan menuju kesebuah tempat yang di tunjukkan oleh abdinya.
Sesampainya di tempat itu , dia terkejut, ternyata rakyatnya telah menunggunya untuk membahas perlawanan kepada para alien. dan ahirnya Arion memutuskan untuk menyerang para alien saat itu juga.
Para rakyat dan pasukan Arionpun langsung mengambil persenjataan mereka dan bersiap untuk menyerang para alien. Penyarangan kali ini dilakukan pada malam hari ketika para alien tengah tertidur lelap. Dan ini banyak menguntungkan pihak Arion.
Dengan hati-hati dan strategi yang lebih teratur , Arion melancarkan serangan kepada para alien dan Arionpun tidak ingin gagal untuk yang kedua kalinya. Penyerangan yang dilakukan Arion dengan sangat rapi dan para alien tidak siap menghadapi penyerangan itu. Para alien banyak yang mati dan mereka pun kalah. Namun Orion tidak berhasil membunuh semua para alien .
Ketika para alien yang masih hidup melarikan diri, Arion berhasil menangkap lima alien dan menahan mereka di Imperium. alien ini ditahan karena Arion ingin tau dimana keberadaan ayahnya dan menjadikan mereka sebagai tawanan yang dapat memberikan berbagai informasi mengenai planet Alien itu.
Alien pun dibawa ke suatu tempat oleh Arion dan menanyai mereka tentang keberadaan ayahnya.
“darimana kalian berasal”! (sambil menunjukkan wajah yang marah)
Alien menjawab, “kami berasal dari planet krastum yang berada di galaxi gress”
“Lalu mengapa klian menyerang planet ku?”
“Kami tidak mengetahuinya, karna kami hanya menerima perintah dari komandan kami.”
Setelah mereka didesak oleh Arion, akhirnya mereka mau mengatakan dimana ayah Arion berada. Mereka mengatakan bahwa ayahnya ditawan di planet mereka yang berada di galaxi cesar dan planet mereka bernama early.
Setelah mendapatkan informasi itu, Arion bersama pasukannya berangkat menuju planet early. Arion membawa alien itu untuk menunjukkan dimanakah letak galaxi dan planet mereka. Setelah sekian lama melakukan perjalanan ahirnya merekapun sampai di planet early dan mereka segera melakukan pendaratan di plenet itu.
Setelah mereka melakukan pendaratan, Arion meminta kepada para alien yang ditawannya untuk menunjukkan dimana tempat mereka menawan ayahnya.
Ketika Arion sampai ke markas mereka, Arion telah bersiap menyerang para alien, namun para alien tidak menginginkan adanya peperangan lagi, karena para alien telah banyak yang menjadi korban peperangan. para alien menawarkan unruk bertukar tawanan saja.
Arion setuju dengan penawaran itu. Ahirnya ayah Arion dibebaskan dan tawanan Arion pun juga dibebaskan dan mereka sepakat untuk tidak saling mengganggu satu sama lain.
Dengan ayah dan pasukannya, Arion kembali ke Imperium Rasi Arion dan memerintah kembali disana. Ahirnya setelah mereka sampai, mereka disambut oleh para rakyatnya. dan merekapun kini bisa hidup damai seperi dulu lagi.
~^_^tamat^_^~


Selengkapnya...

Sunday, January 10, 2010

definisi dan unsur-unsur npuisi, jejenis-jenis dan contoh puisi

PUISI: DEFINISI DAN UNSUR-UNSURNYA

sumber:http://endonesa.wordpress.com

1. Pengertian

Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa.



Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.

Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut.

(1) Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya.

(2) Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.

(3) Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur.

(4) Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).

(5) Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam.

Dari definisi-definisi di atas memang seolah terdapat perbedaan pemikiran, namun tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:7) menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat garis-garis besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinas, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur.



2. Unsur-unsur Puisi

Berikut ini merupakan beberapa pendapat mengenai unsur-unsur puisi.

(1) Richards (dalam Tarigan, 1986) mengatakan bahwa unsur puisi terdiri dari (1) hakikat puisi yang melipuiti tema (sense), rasa (feeling), amanat (intention), nada (tone), serta (2) metode puisi yang meliputi diksi, imajeri, kata nyata, majas, ritme, dan rima.

(2) Waluyo (1987) yang mengatakan bahwa dalam puisi terdapat struktur fisik atau yang disebut pula sebagai struktur kebahasaan dan struktur batin puisi yang berupa ungkapan batin pengarang.

(3) Altenberg dan Lewis (dalam Badrun, 1989:6), meskipun tidak menyatakan secara jelas tentang unsur-unsur puisi, namun dari outline buku mereka bisa dilihat adanya (1) sifat puisi, (2) bahasa puisi: diksi, imajeri, bahasa kiasan, sarana retorika, (3) bentuk: nilai bunyi, verifikasi, bentuk, dan makna, (4) isi: narasi, emosi, dan tema.

(4) Dick Hartoko (dalam Waluyo, 1987:27) menyebut adanya unsur penting dalam puisi, yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan unsur sintaksis puisi. Unsur tematik puisi lebih menunjuk ke arah struktur batin puisi, unsur sintaksis menunjuk ke arah struktur fisik puisi.

(5) Meyer menyebutkan unsur puisi meliputi (1) diksi, (2) imajeri, (3) bahasa kiasan, (4) simbol, (5) bunyi, (6) ritme, (7) bentuk (Badrun, 1989:6).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur puisi meliputi (1) tema, (2) nada, (3) rasa, (4) amanat, (5) diksi, (6) imaji, (7) bahasa figuratif, (8) kata konkret, (9) ritme dan rima. Unsur-unsur puisi ini, menurut pendapat Richards dan Waluyo dapat dipilah menjadi dua struktur, yaitu struktur batin puisi (tema, nada, rasa, dan amanat) dan struktur fisik puisi (diksi, imajeri, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, dan rima). Djojosuroto (2004:35) menggambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Puisi sebagai struktur

Berdasarkan pendapat Richards, Siswanto dan Roekhan (1991:55-65) menjelaskan unsur-unsur puisi sebagai berikut.



2.1 Struktur Fisik Puisi

Adapun struktur fisik puisi dijelaskan sebagai berikut.

(1) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

(2) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Geoffrey (dalam Waluyo, 19987:68-69) menjelaskan bahwa bahasa puisi mengalami 9 (sembilan) aspek penyimpangan, yaitu penyimpangan leksikal, penyimpangan semantis, penyimpangan fonologis, penyimpangan sintaksis, penggunaan dialek, penggunaan register (ragam bahasa tertentu oleh kelompok/profesi tertentu), penyimpangan historis (penggunaan kata-kata kuno), dan penyimpangan grafologis (penggunaan kapital hingga titik)

(3) Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.

(4) Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.

(5) Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Soedjito, 1986:128). Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna (Waluyo, 1987:83). Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.

(6) Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup (1) onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya [Waluyo, 187:92]), dan (3) pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.



2.2 Struktur Batin Puisi

Adapun struktur batin puisi akan dijelaskan sebagai berikut.

(1) Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

(2) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

(3) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

(4) Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.


Selengkapnya...

pengertian, jejenis-jenis dan contoh puisi

Sumber: http://endonesa.wordpress.com
jenis,jenis puisi

Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.



PUISI LAMA

Ciri-ciri puisi lama:

*
Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
*
Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
*
Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.



Yang termasuk puisi lama adalah:

*
Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
*
Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
*
Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
*
Seloka adalah pantun berkait.
*
Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
*
Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
*
Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.


PUISI BARU

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:

* Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
* Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
* Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
* Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
* Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
* Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
* Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.


Selengkapnya...